Senin, 12 Juli 2010

Kumpulan KULTUM

PANDANGAN ISLAM TENTANG KESEHATAN


Islam sangat memperhatikan masalah kesehatan, baik kesehatan fisik dan mental, maupun kesehatan lingkungan. Hal ini dapat kita temukan dalam Al-Qur’an dan sunah Nabi yang merupakan sumber hukum Islam dan menjadi pedoman hidup (way of life) bagi seluruh umat Islam.

Ajaran Islam yang berkenaan dengan kesehatan dapat dibagi menjadi tiga macam, yakni:

1. Melarang perbuatan-perbuatan yang dapat membahayakan kesehatan dirinya dan/atau orang lain/masyarakat (preventif), antara lain :

a. Larangan (haram) melakukan hubungan seksual antara pria dan wanita di luar nikah (zinah/prostitusi), sebab bisa menimbulkan penyakit kelamin dan AIDS. Perhatikan Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 32.

b. Larangan (haram) melakukan homoseksual, sebab bisa menimbulkan AIDS pula. Perhatikan Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 80-81/

c. Larangan melakukan hubungan seksual dengan istrinya dalam keadaan menstruasi, sebab darah menstruasi mengandung bakteri (mikrobes) yang bisa menggannggu kesehatan yang bersangkutan. Perhatikan Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 232.

d. Larangan kawin antara pria dan wanita yang sangat erat hubungan darah/nasab, sebab bisa menyebabkan cacat keturunannya, baik fisik dan/atau mentalnya. Perhatikan Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 23.

2. Menyuruh (wajib) atau menyarankan (sunnah) yang mempunyai dampak posiif, yakni mencegah penyakit dan menyegarkan/menyehatkan jasmani dan rohani, antara lain:

a. Perintah (wajib) berwudu untuk setiap mengerjakan shalat dengan cara membersihkan muka, telinga, hidung, mulut, tangan, dan kaki paling sedikit 5 kali sehari semalam. Perhatikan Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 83 dan hadits-hadits Nabi.

b. Perintah shalat 5 kali sehari semalam dengan gerakan gimnastik. Perhatikan Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 43; Al-Isra’ ayat 78; dan Hud ayat 115.

c. Perintah puasa selama sebulan dalam bulan ramadhan setiap tahun untuk kesehatan jasmani dan rohani. Perhatikan Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183.

3. Menyuruh (wajib) orang yang sakit berobat untuk mengobati penyakitnya, sebagaimana sabda Nabi :

“ Berobatlah kamu, hai Hamba-Hamba Allah! Sebab sesungguhnya Allah tidak membuat penyakit kecuali membuat pula obatnya, selain satu penyakit ialah sakit tua.” (Hadits riwayat Ahmad, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim).

Menurut Islam, bahwa melakukan ajaran Islam tentang kesehatan yang bersifat preventif itu adalah lebih diutamakan/didahulukan daripada yang bersifat kuratif. Sebab selain orang tidak mengalami penderitaan, juga biayanya jauh lebih murah.






DOA ORANG YANG MENDERITA KESEDIHAN MENDALAM



Ramazan picture Collections (218)


Kehidupan di dunia merupakan permainan dan senda gurau. Ada kalanya menang ada kalanya kalah. Susah dan senang silih berganti. Senangnya merupakan kesenangan yang menipu, sedihnya merupakan kesengsaraan sementara. Itulah dinamika kehidupan di alam fana. Sungguh berbeda dengan kehidupan sejati dan abadi di akhirat kelak nanti. Barangsiapa senang, maka ia akan selamanya senang (Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan ini). Barangsiapa menderita, maka ia akan menderita selamanya (wa na’udzu billahi min dzalika).

Orang beriman yang benar-benar memahami hakikat kehidupan di dunia tidak akan pernah membiarkan dirinya tenggelam dalam kesenangan sehingga membuat lupa diri. Demikian pula saat mengalami kesedihan, maka ia tidak membiarkan dirinya tenggelam dalam keputus-asaan.

Di antara ciri khas orang beriman ialah saat ia dirundung malang, maka ia segera kembali kepada Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Allah Subhaanahu wa ta’aala. Ia segera mengingatNya (dzikrullah) dan memanggil-Nya. Sebab ia tahu bahwa hanya dengan mengingat dan memanggil Allah sajalah hati akan memperoleh ketenteraman. Tidak ada tempat lain yang patut dijadikan muara pengaduan selain kepada Rabb, Pencipta, Pemilik, Pemelihara dan Penguasa kehidupan ini.

Image

”Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar-Ra’du ayat 28)

Setiap orang pasti pernah mengalami kondisi hidup yang mendatangkan kesedihan. Bahkan kadangkala bila ujian hidup terasa begitu berat ia menjadi penderitaan yang menimbulkan kesedihan sangat mendalam. Barangkali ada yang anaknya -buah hatinya- baru saja berpulang ke Rahmatullah. Atau barangkali seseorang baru saja bercerai dengan pasangan hidupnya. Atau barangkali baru dapat vonis dokter kalau dirinya mengidap penyakit berat. Atau barangkali anak pertamanya lahir dengan ketidak-sempurnaan fisik alias cacat permanen. Apapun keadaannya, yang jelas semua itu merupakan ujian Allah bagi orang beriman. Bila ia lulus menghadapinya, maka derajat imannya akan naik di sisi Allah.

Alhamdulillah kita punya Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam yang memberikan tuntunan bagaimana seharusnya kita selaku orang beriman berrespon terhadap keadaan sulit dalam hidup di dunia fana ini. Beliau mengajarkan sebuah do’a bagi siapapun yang menderita kesedihan mendalam.

Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Doa orang yang sedang menderita (kesedihan yang mendalam) ialah:

Image

“Ya Allah, RahmatMu aku harapkan, janganlah Engkau serahkan segala urusanku kepada diriku sendiri walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku, tiada ilah yang berhak disembah selain Engkau.” (HR Abu Dawud)

Dari do’a ini sekurangnya ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik:

Pertama, Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengarahkan orang yang menderita kesedihan mendalam agar hanya dan hanya mengharapkan rahmat (kasih-sayang) Allah. Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengajarkan ummatnya agar senantiasa kembali kepada Allah sebelum segala sesuatunya. Sebab betapapun keadaan sulit yang dihadapi seseorang, namun jika dirinya masih dirahmati Allah berarti ia masih dikategorikan sebagai orang yang beruntung. Alangkah ruginya seseorang yang berhasil meraih berbagai kesuksesan duniawi namun dirinya jauh dari rahmat (kasih-sayang) Allah. Alangkah tertipunya orang yang berhasil mendapat simpati bahkan pujian manusia banyak namun Allah tidak mencurahkan rahmat-Nya kepada dirinya.

Kedua, Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengajarkan kita untuk selalu bertawakkal hanya kepada Allah semata dalam semua urusan dan situasi kehidupan. Jangan hendaknya seseorang menyerahkan urusan dan persoalan hidupnya kepada dirinya sendiri atau kepada manusia lain. Sebab tidak ada manusia yang menguasai taqdir hidup dirinya sendiri apalagi orang lain. Allah sajalah Yang Maha Kuasa untuk mengubah hidup kita dari suatu keadaan kepada keadaan lainnya. Allah sajalah Yang Maha Kuasa untuk mengubah taqdir seseorang. Oleh karenanya kita disuruh berdo’a kepada Allah. Jika do’a kita diperkenankan oleh Allah, maka sangat mungkin taqdir kita berubah. Mohonlah kepada Allah agar segala urusan kita diperbaiki-Nya.

Ketiga, kita disuruh mengulang kembali ikrar Tauhid Laa ilaaha illa Allah. Sebab dengan kita mengulang kembali komitmen fundamental ini, maka Allah akan memandang kita sebagai seorang mu’min yang memahami sepenuhnya ucapan dalam sholat kita yang berbunyi:

Image

”Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS Al-Fatihah ayat 4)

Saudaraku, marilah kita menghibur diri di kala sedih dengan jalan terbaik, yaitu mengikuti sunnah Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam. Marilah kita biasakan membaca do’a yang Nabi shollallahu ’alaih wa sallam ajarkan. Semoga dengan demikian Allah benar-benar akan mendatangkan ketenteraman bagi kita bersama. Selain itu, mudah-mudahan Allah akan memberi solusi terbaik saat kita menghadapi berbagai ujian kehidupan dunia yang fana ini.

Elok kiranya bila dalam rangka mengharapkan agar do’a kita lebih mungkin dikabulkan Allah, maka kita perbanyak membaca do’a pelipur lara ini ketika kita sedang dalam keadaan bersujud, khususnya ketika sujud terakhir dalam sholat-sholat sunnah kita. Sebab Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam bersabda:

Image

“Sedekat-dekatnya hamba kepada Rabbnya ialah ketika ia sedang sujud, maka perbanyaklah do’a.” (HR Muslim)






DOA MEMOHON RIDHO DALAM HATI



Image


Suatu ketika Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mengajarkan sebuah doa sangat panjang kepada sahabat Zaid bin Tsabit radhiyallahu ’anhu. Lalu Zaid radhiyallahu ’anhu diperintahkan oleh Nabi shollallahu ’alaih wa sallam untuk membacanya setiap hari, bahkan diharuskan kepadanya untuk menyuruh keluarganya membaca pula. Doa ini sangat panjang, namun ada bagian sangat penting dari doa tersebut yang berkaitan dengan sikap seorang beriman menghadapi berbagai realitas dunia, baik yang menyenangkan maupun yang terasa pahit. Sebab hidup kita di dunia senantiasa diwarnai oleh dinamika yang berubah-ubah. Kadang kita diberi senang, kadang mengalami derita. Kadang sehat kadang sakit. Kadang menang kadang kalah. Kadang lapang, kadang sempit. Ada perjumpaan, ada perpisahan. Ada kelahiran, ada kematian. Itulah dunia. Semua serba fana, tidak ada yang lestari.

Seorang yang beriman dikagumi oleh Nabi shollallahu ’alaih wa sallam. Beliau sedemikian kagum akan karakter mu’min sehingga pernah suatu ketika beliau mengutarakan takjub akan fenomena orang beriman.

Image

“Sungguh menakjubkan urusan orang beriman! Sesungguhnya semua urusannya baik. Dan yang demikian tidak dapat dirasakan oleh siapapun selain orang beriman. Jika ia memperoleh kebahagiaan, maka ia bersyukur. Bersyukur itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa mudharat, maka ia bersabar. Dan bersabar itu baik baginya.” (HR Muslim 5318)

Saudaraku, berdasarkan hadits di atas berarti perjalanan hidup seorang mu’min adalah suatu rentetan penyesuaian sikap terhadap realitas yang Allah taqdirkan atas dirinya. Bila ia mengalami suatu hal yang menyenangkan, kemenangan, memperoleh karunia, nikmat, anugerah atau rezeki, maka pandai-pandailah ia mensyukurinya. Sebaliknya, bila ia ditimpa mudharat, kekalahan, duka, lara, nestapa atau kehilangan sesuatu atau seseorang, maka hendaklah ia kuat-kuat menyabarkan dirinya. Jadi inilah hakikat hidup seorang mu’min. Nah, agar kita memiliki kemampuan untuk senantiasa istiqomah dalam bersyukur kala senang dan bersabar kala sedih, doa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam yang diajarkan kepada sahabat Zaid radhiyallahu ’anhu mungkin dapat membantu kita. Doanya adalah sebabgai berikut:

Image

“Ya Allah, aku mohon ridho (dalam hatiku) sesudah keputusanMu, kesejukan hidup setelah kematian, kelezatan memandang wajahMu dan kerinduan berjumpa denganMu.” (HR Ahmad 20678)

Pertama, kita memohon kepada Allah agar sikap ridho selalu menghiasi hati kita. Ridho di sini maksudnya menghadapi segala keputusan Allah yang telah ditaqdirkan atas diri kita. Biasanya manusia mudah untuk ridho terhadap taqdir Allah yang menyenangkan. Mana ada orang menyesal ketika Allah kasih dia rezeki? Tapi jangan salah, saudaraku. Maksud ridho di sini ialah agar keridhoan itu tampil dalam bentuk pandai bersyukur ketika nikmat menyapa kita.

Sebab tidak sedikit manusia yang ketika memperoleh suatu karunia lalu lupa mengkaitkan dengan taqdir Allah. Ia lupa untuk selalu menyadari bahwa tidak ada satupun kenikmatan yang sampai kepada manusia kecuali atas izin Allah. Nikmat mampir bukan karena kehebatan seseorang. Betapapun hebatnya seseorang, namun nikmat tidak akan bisa ia peroleh jika Allah tidak izinkan nikmat itu sampai kepada dirinya. Ia bisa memperoleh nikmat semata-mata karena Allah akhirnya mengizinkan nikmat itu sampai kepada dirinya.

Orang biasanya sulit ridho bila menyangkut taqdir Allah yang sifatnya pahit atau tidak menyenangkan. Oleh karenanya doa di atas juga kita baca saat ditimpa kekalahan, duka, lara, nestapa, mudharat agar keridhoan itu tampil dalam bentuk kemampuan untuk bersikap sabar menghadapi apapun yang Allah taqdirkan. Dan jika itu menyangkut suatu hal yang menyedihkan alias musibah jangan kita jadikan Allah sebagai –maaf- ”kambing hitam”nya. Salah satu bentuk sabar ialah seseorang sanggup mengambil pelajaran dari setiap musibah yang menimpa dirinya. Ia mendahulukan untuk menyalahkan dirinya sendiri daripada mencari fihak lain sebagai sebab musibah tersebut. Lalu ia selanjutnya mengkoreksi diri agar tidak jatuh kepada kekeliruan langkah seperti yang ia telah lakukan sebelumnya.

Image

”Apa saja ni`mat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.” (QS An-Nisa ayat 79)

Kedua, lalu sisa doanya menyangkut perkara di luar dunia. Coba perhatikan:

Image

“Ya Allah, aku mohon ridho (dalam hatiku) sesudah keputusanMu, kesejukan hidup setelah kematian, kelezatan memandang wajahMu dan kerinduan berjumpa denganMu.” (HR Ahmad 20678)

Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengarahkan Zaid radhiyallahu ’anhu untuk memohon kepada Allah ”…kesejukan hidup setelah kematian, kelezatan memandang wajah Allah dan kerinduan berjumpa dengan Allah.” Mengapa demikian? Karena, saudaraku, Nabi shollallahu ’alaih wa sallam ingin mengingatkan Zaid radhiyallahu ’anhu dan kita semua untuk memandang bahwa apapun yang kita alami di dunia ini –senang maupun sedih- pada hakikatnya adalah perkara kecil dan tidak berarti jika dibandingkan dengan mengingat Allah Yang Maha Besar, mengingat kematian, mengingat perjumpaan dengan Allah. Dan tidak ada kenikmatan yang lebih utama bagi penghuni surga selain memperoleh kesempatan memandang wajah Allah…!

Image

“Bila penghuni surga telah masuk surga, maka Allah berfirman (kepada mereka): ”Apakah kalian ingin sesuatu untuk Kutambahkan? ” Maka mereka menjawab: ”Bukankah Engkau telah putihkan wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah masukkan kami ke dalam surga? Dan selamatkan kami dari api neraka?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Maka disingkaplah Al-Hijab (tabir). Sehingga ahli surga tidak memperoleh sesuatu yang lebih mereka sukai daripada memandang wajah Rabb mereka Allah’Azza wa Jalla.” (HR Muslim 266)

Subhanallah…! Penghuni surga memperoleh hak untuk memandang wajah Allah. Suatu kenikmatan yang mengalahkan segenap kenikmatan surga lainnya. Suatu kenikmatan yang disebut dalam Al-Qur’an sebagai ”tambahan” alias bonus bagi ahli surga.

Image

”Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya.” (QS Yunus ayat 26)

Saudaraku, bagi seorang mu’min yang sibuk berjuang agar kelak di akhirat berhak memandang wajah Allah, tentulah segenap pengalaman hidup di dunia menjadi terasa kecil. Jika ia mendapat nikmat dia tidak akan lupa diri, karena tidak ada apa-apanya dibandingkan nikmat memandang wajah Allah yang ia idam-idamkan selalu. Jika tertimpa kesulitan ia akan bersabar dengan meyakini bahwa semoga kesabaran itu akan menyebabkan ia berhak memandang wajah Allah disamping diselamatkan dari api neraka. Dan tentulah di antara modal utama untuk berhak memandang wajah Allah ialah ia selalu sibuk memastikan bahwa apapun yang ia kerjakan di dunia ini adalah semata-mata demi memperoleh wajah Allah alias ikhlas dalam berbuat apapun. InsyaALlah.-

“Ya Allah, aku mohon ridho (dalam hatiku) sesudah keputusanMu, kesejukan hidup setelah kematian, kelezatan memandang wajahMu dan kerinduan berjumpa denganMu.”

Kamis, 08 Juli 2010

NEMATODA JARINGAN

TUGAS PARASITOLOGI “ RANGKUMAN NEMATODA JARINGAN ”


NO.

NAMA CACING

HOSPES

NAMA PENYAKIT

MORFOLOGI

DAUR HIDUP

1.

Occult filariasis

(Tropical Pulmonary Eosinophilia)


Hipereosinofilia



2.

Loa-loa

(Cacing Mata)

Manusia

Loaiasis

  • Cacing dewasa hidup dalam jaringan subkutan.Cacing betina mengeluarkan microfilaria yang beredar dalam darah pada siang hari (diurna).Pada malam hari,microfilaria berada dalam paru.

  • Mikrofilaria dapat ditemukan dalam urin,dahak,sum-sum tulang belakang.Parasit ini ditularkan oleh lalat chrysops.

  • Mikrofilaria yang beredar dalam darah diisap oleh lalat dan setelah ± 10 hari di dalam badan serangga,microfilaria tumbuh menjadi larva infektif dan siap ditularkan kepada hospes lainnya.

  • Cacing dewasa tumbuh dalam tubuh manusia dalam waktu 1-4 tahun lalu berkopulasi dan cacing dewasa betina mengeluarkan microfilaria.

3.

Wuchereria bancrofti

Manusia

Filariasis bancrofti dan Wukereriasis bancrofti

  • Cacing dewasa jantan dan betina hidup di saluran dan kelenjar limfe.

  • Bentuknya halus seperti benang dan berwarna putih susu.

  • Cacing betina mengeluarkan Mikrofilaria yang bersarung.Mikrofilaria hidup dalam darah dan terdapat di aliran darah tepi pada waktu-waktu tertentu sajajadi mempunyai periodisitas.

  • Pada umumnya microfilaria W. bancrofti bersifat Periodisitas Nokturna,artinya microfilaria hanya terdapat di dalam darah tepi pada waktu malam.Pad siang hari,microfilaria terdapat di kapiler alat dalam (paru,jantung,ginjal dan sebagainya).

  • Di daerah pasifik,microfilaria W. bancrofti mempunyai Periodisitas Subperiodik Diurna.Mikrofilaria terdapat dalam darah siang/malam,tapi jumlahnya lebih banyak pada waktu siang.

  • Di Muangthai terdapat suatu daerah yang mikrofilarianya bersifat Subperiodik Nokturna.Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi periodisitas microfilaria adalah kadar zat asam dan zat lemas di dalam darah,aktivitas hospes,jenis hospes dan jenis parasit,tetapi secara pasti mekanisme periodisitas microfilaria belum diketahui.

  • Di daerah perkotaan,parasit ini ditularkan oleh nyamuk Culex quinguefasciatus.Di pedesaan,vektornya berupa nyamuk Anopheles atau nyamuk Aedes.Parasit ini tidak ditularkan oleh nyamuk Mansonia.

  • Daur hidup parasit ini memerlukan waktu yang sangat panjang.Masa pertumbuhan parasit di dalam nyamuk ± 2 minggu.

  • Pada manusia,masa pertumbuhan tersebut belum diketahui secara pasti,tapi diduga ± 7 bulan,sama dengan masa pertumbuhan parasit ini di dalam Presbytis cristata (lutung).

  • Mikrofilaria yang terisap oleh nyamuk,melepaskan sarungnya di dalam lambung,menembus dinding lambung dan bersarang di antara Otot-Otot Toraks.

  • Mula-mula parasit ini memendek,bentuknya menyerupai sosis dan disebut Larva Stadium I.

  • Dalam waktu ± 1 minggu,larva ini bertukar kulit,tumbuh menjadi lebih gemuk dan panjang disebut Larva Stadium II.Pada hari ke 10 dan selanjutnya,larva bertukar kulit sekali lagi,tumbuh menjadi panjang dan lebih kurus,disebut Larva Stadium III.

  • Gerak Larva Stadium III sangat aktif.Bentuk ini bermigrasi,mula-mula ke rongga abdomen kemudian ke kepala dan alat tusuk nyamuk.

  • Bila nyamuk yang mengandung Larva Stadium III (bentuk infektif) menggigit manusia,maka larva tersebut secara aktif masuk melalui luka tusuk ke dalam tubuh hospes dan bersarang di saluran limfe setempat.

  • Di dalam tubuh hospes,larva mengaalami dua kali pergantian kulit,tumbuh menjadi Larva Stadium IV lalu Stadium V atau cacing dewasa.

4.

Onchocera volvulus (filarial volvulus)

Manusia

Onkosersiasis

  • Cacing dewasa hidup dalam jaringan ikat,melingkar satu dengan yang lainnya seperti benang kusut dalam benjolan (tumor).

  • Cacing betina yang gravid mengeluarkan microfilaria di dalam jaringan subkutan,lalu microfilaria meninggalkan jaringan subkutan mencari jalan ke kulit.

  • Bila lalat simulium menusuk kulit dan mengisap darah manusia maka microfilaria akan terisap oleh lalat,kemudian microfilaria menembus lambung,lalat masuk ke dalam otot toraks.

  • Setelah 6-8 hari berganti kulit 2 kali dan menjadi larva infektif.Larva infektif masuk ke dalam proboscis lalat dan dikeluarkan bila lalat mengisap darah manusia.

  • Larva masuk lagi ke dalam jaringan ikat menjadi dewasa dalam tubuh hospes dan mengeluarkan microfilaria.

5.

Brugia malayi dan Brugia timori

Manusia dan hewan (misalnya kucing,kera dll.)


B. malayi : Filariasis malayi

B. timori : Filariasis timori

  • Cacing dewasa jantan dan betina hidup di pembuluh limfe.Bentuknya halus seperti benang dan berwarna putih susu.

  • Periodisitas microfilaria B. malayiPeriodik Nokturna,Subpeiodik Nokturna dan Nonperiodik,sedangkan microfilaria B. timori mempunyai sifat Periodik Nokturna.

  • Masa pertumbuhannya di dalam nyamuk kurang lebih 10 hari dan pada manusia kurang lebih 3 bulan.

  • B. malayi yang hidup pada manusia ditularkan oleh nyamuk Anopheles barbirostris dan yang hidup pada manusia dan hewan ditularkan oleh nyamuk Mansonia.

  • Brugia timori ditularkan oleh nyamuk Anopheles Barbirostris.

  • Daur hidup kedua parasit ini cukup panjang,tetapi lebih pendek daripada W. bancrofti.

  • Di dalam tubuh nyamuk,kedua parasit ini juga mengalami dua kali pergantian kulit,berkembang dari Larva Stadium I menjadi Larva Stadium II dan III,menyerupai perkembangan parasit W. bancrofti.

NO.

PATOLOGI

GEJALA KLINIS

DIAGNOSIS

PENGOBATAN

PROGNOSIS

1.

  • Occult filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh penghancuran microfilaria dalam jumlah yang berlebihan oleh system kekebalan penderita.

  • Mikrofilaria dihancurkan oleh zat anti dalam tubuh hospes akibat hipersensitivitas terhadap antigen microfilaria.

  • Jumlah leukosit biasanya ikut meningkat karena meningkatnya jumlah eosinofil dalam darah.Kelenjar yang paling sering terkena adalah kelenjar limfe inguinal.Kadang juga dapat mengenai kelenjar limfe leher,lipat siku dan kelenjar limfe lainnya.

  • Mikrofilaria tidak dijumpai dalam darah,tapi microfilaria atau sisa-sisanya dapat ditemukan di jaringan kelenjar limfe,paru,limfa dan hati.

  • Gejala penyakit ini ditandai dengan hipereosinofilia,peningkatan kadar antibody IgE dan antifilaria IgG4,kelainan klinis yang menahun berupa pembengkakkan kelenjar limfe dan gejala asma bronchial.

  • Hipereosinofilia → salah satu tanda utama dan gejala ini seringkali merupakan petunjuk ke arah etiologi penyakit tersebut.

  • Bila paru terkena maka gejala klinis dapat berupa batuk dan sesak nafas,terutama pada waktu malam hari dengan dahak yang kental dan mukopurulen.

  • Pada jaringan tersebut terdapat benjolan-benjolan kecil berwarna kuning kelabu dengan penampang 1-2 mm,terdiri dari infiltrasi sel eosinofil yang dikenal dengan naman benda Meyers Kouwenaar.Di dalam benda inilah dapat ditemukan sisa-sisa microfilaria.


  • Diagnosis dibuat berdasarkan gejala klinis,hipereosinofilia,peningkatan kadar IgE yang tinggi,peningkatan zat anti terhadap microfilaria dan ganbaran rontgen paru.

  • Konfirmasi diagnosis tersebut adalah dengan menemukan benda Meyers Kouwenaar pada sediaan biopsy atau dengan melihat perbaikan gejala setelah pengobatan dengan DEC.

  • Obat pilihan adalah DEC dengan dosis 6 mg/KgBB/hari selama 21-28 hari.Pada stadium ini dini penderita dapat disembuhkan dan parameter darah dapat pulih kembali sampai sadar yang hampir normal.

  • Pada stadium klinik lanjut seringkali terdapat fibrosis dalam paru dan dalam keadaan tersebut fungsi paru mungkin tidak dapat pulih sepenuhnya.

  • Penderita TPE memberikan respons yang rendah pada pengobatan bronkodilator dan steroid.


2.

  • Cacing dewasa dapat ditemukan di seluruh tubuh dan kadang menimbulkan gangguan di konjungtiva mata dan pangkal hidung dengan menimbulkan iritasi pada mata,mata sembab,sakit,pelupuk mata bengkak sehingga mengganggu penglihatan.Secara psikis,pasien menderita.

  • Masalah utama bila cacing masuk ke otak dan menyebabkan ensefalitis.Cacing dewasa juga ditemukan dalam cairan cerebrospinal pada orang yang menderita meningoensefalitis.

  • Pada saat-saat tertentu penderita menjadi hipersensitif terhadap zat sekresi yang dikeluarkan oleh cacing dewasa dan menyebabkan reaksi radang bersifat temporer.Kelainan yang khas ini dikenal dengan calabar swelling atau fugitive swelling.

  • Pembengkakan jaringan yang tidak sakit dan nonpitting ini dapat menjadi sebesar telur ayam.Lebih sering terdapat di tangan atau lengan atau sekitarnya.

Diagnosis dibuat dengan menemukan microfilaria dalam darah yang diambil pada waktu siang hari atau menemukan cacing dewasa dari konjungtiva mata ataupun dalam jaringan subkutan.

  • Dietilkarbamasin → Obat utama untuk pengobatan loaiasis.Dosisnya 2 mg/Kg/BB/hari,diberikan 3x sesudah makan selama 14 hari.DEC membunuh microfilaria dan cacing dewasa.

  • Pada pemberian DEC harus diperhatikan efek sampingnya.

  • Cacing dewasa di dalam mata harus dikeluarkan dengan pembadahan yang dilakukan oleh seorang ahli.

Prognosis biasanya baik bila cacing dewasa dapat dikeluarkan melalui mata,atau bila pengobatan berhasil dengan baik.

3.

  • Gejala klinis filariasis limfatik disebabkan oleh microfilaria dan cacing dewasa baik yang idup maupun yang mati.

  • Milrofilaria biasanya tidak menimbulkan kelainan,tapi pada keadaan tertentu dapat menyebabkan Occult Filariasis.

  • Gejala yang disebabkan oleh cacing dewasa menimbulkan Limfadentis dan Limfangitis retrograde dalam stadium akut,disusul dengan obstruktif menahun 10-15 tahun kemudian.

  • Perjalanan penyakit filariasis limfatik dibagi beberapa stadium :

  1. Stadium Mikrofilaremia tanpa gejala klinis,

  2. Stadim Akut,

  3. Stadium Menahun.

  • Ketiga stadium tersebut saling tumpang tindih,tanpa batas yang nyata.Gejala klinis filariasis bancrofti yang terdapat di suatu daerah mungkin berbeda dengan di daerah lain.

  • Cacing dewasa hidup dapat menyumbat saluran limfe dan terjadi dilatasi pada saluran limfe,disebut Lympangiektasia.

  • Jika jumlah cacing dewasa banyak dan Lympangiektasia terjadi secara intensif menyebabkan Disfungsi Sistem Limfatik.

  • Cacing dewasa yang mati menyebabkan reaksi inflamasi.Setelah infiltrasi limfositik yang intensif,lumen tertutup dan cacing mengalami kalsifikasi.

  • Sumbatan sirkulasi limfatik terus berlanjut pada individu yang terinfeksi berat sampai semua saluran limfatik tertutup → Limfedema di daerah yang terkena.

  • Stadium akut ditandai dengan peradangan pada saluran dan kelenjar limfe,berupa limfadentis yang disertai demam.

  • Gejala peradangan tersebut hilang timbul beberapa kali dalam setahun dan berlangsung beberapa hari → 2 minggu.

  • Peradangan pada system limfatik alat kelamin laki-laki seperti funikulitis,epididimitis, dan orkitis sering dijumpai.Saluran sperma meradang,membengkak dan sangat nyeri pada perabaan.

  • Pad stadium menahun,gejala klinis yang paling sering dijumpai adalah hidrokel.

  • Dapat juga dijumpai gejala Limfadema dan Elefantiasis yang mengenai seluruh tungkai,lengan,testis,vulva dan payudara.Kadang terjadi kiluria,yaitu urin yang berwarna putih susu yang terjadi karena dilatasi pada pembuluh limfe pada system ekskretori dan urinary.

  • Umumnya penduduk yang tinggal di daerah endemis tidak menunjukkan reaksi peradangan yang berat,walaupun mereka mengandung banyak microfilaria.

Diagnosis dipastikan dengan pemeriksaan :

  1. Diagnosis Parasitologi

  • Deteksi parasit yaitu menemukan microfilaria di dalam darah,cairan hidrokel atau cairan kiluria pada pemeriksaan sediaan darah tebal dan teknik konsentasi Knott,membran filtrasi.Pengambilan darah harus dilakukan malam hari (setelah pukul 20.00) mengingat periodisitas microfilaria umumnya nokturna.

  • Teknik biologi molekuler,untuk mendeteksi parasit melalui DNA parasit dengan menggunakan reaksi rantai polymerase (Polymerase Chain Reaction/PCR).

  1. Radiodiagnosis

  • Pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG) pada skrotum dan kelenjar getah bening inguinal pasien akan memberikan ganbaran cacing yang bergerak-gerak.Ini berguna terutama untuk evaluasi hasil pengobatan.Pemeriksaan ini hanya dapat digunakan untuk infeksi filaria oleh W. bancrofti.

  • Pemeriksaan limfosintigrafi dengan menggunakan dekstran atau albumin yang ditandai dengan zat radioaktif menunjukkan adanya abnormalitas system limfatik.

  1. Diagnosis Imunologi

  • Deteksi antigen dengan immunochromatographic test (ICT) yang menggunakan antibody monoclonal telah dikembangkan untuk mendeteksi antigen W. bancrofti dalam sirkulasi darah.Hasil tes (+) menunjukkan adanya infeksi aktif walaupun microfilaria tidak ditemukan dalam darah.

  • Pada stadium Obstruktif,microfilaria sering tidak ditemukan lagi di dalam darah,tapi ada di dalam cairan hidrokel atau cairan kiluria.

  • Selama ˃ 40 tahun,dietilkarbamasin sitrat (DEC) adalah obat pilihan untuk pengobatan perorangan/missal.

  • DEC bersifat membunuh microfilaria dan cacing dewasa pada pengobatan jangka panjang.

  • Hingga saat ini DEC merupakan satu-satunya obat yang efektif,aman dan relative murah.

  • Dosis yang dianjurkan : 6 mg/kgBB/hari 3x pemberian,selama 12 hari.Umumnya dengan dosis ini akan menghilangkan microfilaria,tapi untuk benar-benar bebas dari parasitnya diperlukan beberapa kali pengobatan.

  • Program eliminasi filariasis melalui pengobatan missal di daerah endemis (prevalensi ≥ 1%) telah dicanangkan oleh organisasi kesehatan dunia.

  • Obat yang dianjurkan adalah kombinasi DEC 6 mg/kgBB dan albendazol 400 mg yang diberikan 1x/tahun pada penduduk di atas usia 2 tahun.

  • Untuk mengurangi serangan akut oleh infeksi bakteri dan jamur serta mencegah perkembangan lebih lanjut maka pada penderita limfadema perlu diajarkan cara membersihkan kaki dengan air dan sabun terutama di daerah lipatan kulit dan sela jari.Bila ditemukan luka harus segera diobati dengan antibiotic dan antimikotik.

  • Bila sudah mencapai hidrokel dan elephantiasis lanjut biasanya ditanggulangi dengan cara pembedahan.

Prognosis biasanya baik bila cacing dewasa dapat dikeluarkan atau bila pengobatan berhasil dengan baik.

4.

  • Ada 2 tipe onkosersiasis

  1. Tipe forest,kelainan kulit lebih dominan

  2. Tipe savanna,kelainan mata yang dominan.

  • Manifestasi onkosersiasis terutama berupa kelianan pada :

  • Kulit

  • Sistem limfatik

  • Mata


Dua macam proses patologi yang ditimbulkan ole parasit ini:

1.Oleh cacing dewasa yang hidup dalam jaringan ikat yang merangsang pembentukan serat-serat yang mengelilingi cacing dalam jaringan.

2.Oleh microfilaria yang dikeluarkan oleh cacing betina dan ketika microfilaria beredar dalam jaringan menuju kulit.Umumnya lesi mengenai kulit dan mata.

  • Kelainan yang disebabkan cacing dewasa →benjolan-benjolan yang dikenal sebagai onkoserkoma dalam jaringan subkutan

  • Ukuran benjolan bermacam-macam dari yang kecil sampai sebesar lemon.Jumlah benjolan pun bermacam-macam dari sedikit sampai lebih dari 100.

  • Letak benjolan biasanya di atas tonjolan-tonjolan tulang seperti pada scapula,iga,tengkorak,siku,Krista iliaka,lutut dan sacrum yang menyebabkan kelainan kosmetik.Benjolan dapat digerakkan dan tidak terasa nyeri.

  • Gejala awal yang timbul : fotofobia,lakrimasi,blevarospasme dan sensasi dari benda asing.Kelainan mata banyak ditemukan pada penduduk dengan banyak benjolan di bagian atas badan.

  • Reaksi radang tidak begitu hebat bila microfilaria masih dalam keadaan hidup tetapi reaksi radang makin hebat bila mikrofilariab banyak yang mati.Hal ini perlu diperhatikan pada waktu pengobatan.

  • Pruritic dermatitis disebabkan oleh gerakan microfilaria dan toksin yang dilepaskan dalam kulit.

  • Timbul rash berupa lingkaran papel-papel kecil yang berdiameter 1-3 mm.Kemudian timbul edema kulit,kulit menebal dan terjadi likenifikasi.Kulit kehilangan elastisitasnya dan menimbulkan keadaan yang disebut hanging groin yaitu kulit menggantung dalam lipatan di bawah inguinal.

  • Klinis : adanya nodul subkutan,hanging groin,kelainan kulit seperti atrofi kulit,kelaianan pada mata berupa keratitis,limbitis,uveitis,dan adanya microfilaria pada kornea.

  • Parasitologik : menemukan microfilaria atau cacing dewasa dalam benjolan subkutan.

  • Ultrasonografinodul : menentukan beratnya infeksi ( worm burden).

  • Pelacak DNA : menggunakan tekhnik multifikasi DNA dengan pelacat ONCHO -150 yang species spesifik.

  • Mazotti test : dengan memberikan 50 mg DEC kemudian diobservasi selama 1-24 jam untuk mengetahui adanya reaksi berupa gatal,erupsi kulit atau limfadenopati.

  • Dietilkarbamasin tidak dipakai karena efek samping yang berat.

  • Obat yang dipakai : ivermectin untuk pengobatan massal atau selektif.

  • Ivermectin merupakan obat pilihan dengan dosis 150 ug/KgBB diberikan 1-2x pertahun pada pengobatan missal.Untuk pengobatan individu,diberikan dengan dosis 100-150 ug/KgBB dan diulang tiap 2 minggu,bulan atau 3 bulan hingga mencapai dosis total mg/KgBB.

  • Obat ini tidak diberi pada anak di bawah 5 tahun atau berat kurang dari 15 kg,ibu hamil,menyusui atau orang dengan sakit berat.

  • Ivermectin (mectizan) mempunyai efek kuat dalam membunuh microfilaria.Efek samping jarang terjadi dan jauh lebih ringan berupa gatal,erupsi kulit,nyeri otot tulang,edema tungkai dan wajah,demam,pembesaran kelenjar disertai nyeri.Efek samping dapat diatasi dengan pemberian analgesic dan kortikosteroid.

  • Pada pemberian selanjutnya,efek samping semakin berkurang.Ivermectin punya efek kuat dalam membunuh microfilaria tapi tidak terhadap cacing dewasa.

Prognosis baik bila tidak terjadi kerusakan mata.

5.

  • Peradangan saluran limfe terlihat sebagai garis merah yang menjalar ke bawah dan dapat pula menjalar ke jaringan di sekitarnya,menimbulkan infiltrasi pada seluruh paha atas.Pada stadium ini,tungkai bawah biasanya ikut membengkak dan menimbulkan gejala limfedema.Limfadenitis dapat pula berkembang menjadi bisul,pecah menjadi ulkus.Ulkus pada pangkal paha ini,bila sembuh meninggalkan bekas sebagai jaringan parut dan tanda ini merupakan salah satu Gejala Obyektif Filariasis Limfatik.

  • Pada filariasis brugia,system limfe alat kelamin tidak pernah terkena,berbeda dengan filariasis bancrofti.Limfedema biasanya hilang setelah gejala peradangan menyembuh,tapi dengan serangan berulang,maka pembengkakan tungkai tidak menghilang,sehingga timbullah Elefantiasis.

  • Pada filariasis brugia,elephantiasis hanya mengenai tungkai bawah,di bawah lutut,atau kadang lengan di bawah siku.Alat kelamin dan payudara tidak pernah terkena,kecuali di daerah filariasis brugia yang bersamaan dengan filariasis bancrofti.Kiluria bukan merupakan gejala klinis filariasis brugia.

  • Gejala klinis filariasis malayi sama dengan gejala klinis filariasis timori.Gejala klinis kedua penyakit tersebut berbeda dengan gejala klinis filariasis bancrofti.

  • Stadium akut ditandai dengan serangan demam dan peradangan saluran & kelenjar limfe yang timbul berulang kali.Limfadenitis biasanya mengenai kelenjar limfe inguinal di satu sisi dan peradangan ini sering timbul setelah penderita bekerja berat di sawah atau lading.

  • Limfadenitis biasanya berlangsung 2-5 hari dan dapat sembuh tanpa pengobatan.Kadang-kadang peradangan pada kelenjar limfe ini menjalar ke bawah,mengenai saluran limfe dan menimbulkan limfangitis retrograd yang bersifat khas untuk filariasis.

  • Diagnosis dibuktikan dengan menemukan microfilaria di dalam darah tepi.

  • Diagnosis parasitologi sama dengan pada filariasis bancrofti.

  • Radiodiagnosis umumnya tidak dilakukan pada filariasis malayi.

  • Diagnosis imunologi dengan deteksi IgG4.

  • Hingga sekarang DEC masih merupakan obat pilihan.

  • Dosis yang dipakai di beberapa Negara Asia berbeda-beda.Di Indonesia,yang dianjurkan 5 mg/KgBB/hari selama 10 hari.

  • Untuk program pemberantasan filariasis,pengobatan yang dianjurkan adalah kombinasi DEC 6 mg/KgBB dengan Albendazol 400 mg yang diberikan 1x/tahun secara missal pada penduduk di daerah endemis selama minimal 5 tahun.

  • Efek samping DEC pada pengobatan filariasis brugia jauh lebih berat bila dibandingkan pada filariasis bancrofti.