Kamis, 08 Juli 2010

ASKEP GASTRITIS

KATA PENGANTAR

Segala puji dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,yang atas ijin dan kuasa-Nya lah makalah dengan judul “ ASKEP PADA KLIEN GASTRITIS ” dapat diselesaikan.

Walaupun demikian,makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu,kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata,diucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

AMIEN…



Gorontalo, April 2010



Penyusun

Siska Pakaya


DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I : PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

2.Tujuan

BAB II : PEMBAHASAN

KONSEP MEDIS :

I. Pengertian


II. Etiologi

III. Manifestasi Klinik

IV.Tanda dan Gejala

V. Patofisiologi

VI. Pemeriksaan Diagnostik

VII. Pengobatan

BAB III : FORMAT PENGKAJIAN KLINIK APLIKASI ILMU KEPERAWATAN DASAR

  1. Data Focus

  2. Analisa Data

  3. Daftar Diagnosa keperawatan

  4. Rencana Intervensi Keperawatan

  5. Catatan Implementasi dan evaluasi

  6. Resume Pulang


BAB IV : PENUTUP

  1. Kesimpulan

  2. Saran

DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Gastritis merupakan penyakit yang sering kita jumpai dalam

masyarakat maupun dalam bangsa penyakit dalam. Kurang tahunya dan cara

penanganan yang tepat merupakan salah satu penyebabnya. Gastritis adalah

proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa pada lambung. Pada

orang awam sering menyebutnya dengan penyakit maag. Gastritis merupakan

salah satu yang paling banyak dijumpai klinik penyakit dalam pada umumnya.

Masyarakat sering menganggap remeh panyakit gastritis, padahal ini akan

semakin besar dan parah maka inflamasi pada lapisan mukosa akan tampak

sembab, merah, dan mudah berdarah.

Penyakit gastritis sering terjadi pada remaja, orang-orang yang

stres,karena stres dapat meningkatkan produksi asam lambung, pengkonsumsi

alkohol dan obat-obatan anti inflamasi non steroid. Gejala yang timbul pada

penyakit gastritis adalah rasa tidak enak pada perut, perut kembung, sakit

kepala, mual, lidah berlapis.

Penyakit gastritis sangat menganggu aktifitas sehari-hari, karena

penderita akan merasa nyeri dan rasa sakit tidak enak pada perut. Selain dapat

menyebabkan rasa tidak enak, juga menyebabkan peredaran saluran cerna

atas, ulkus, anemia kerena gangguan absorbsi vitamin B12. Ada berbagai cara

untuk mengatasi agar tidak terkena penyakit gastritis dan untuk

menyembuhkan gastritis agar tidak menjadi parah yaitu dengan banyak minum air

+ 8 gelas/hari, istirahat cukup, kurangi kegiatan fisik, hindari makanan pedas

dan panas dan hindari stres.

Untuk pencegahan itu peran pelaksanaan kesehatan sangat penting

yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada semua warga

masyarakat tentang gastritis, baik cara mencegahnya maupun cara

menanganinya. Peran keluarga dan lingkungan juga mendorong penurunan

terjadinya gastritis, yaitu dengan cara hidup sehat.

B. TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan umum

Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan

gastritis.

2. Tujuan khusus

  1. Mahasiswa mampu meningkatkan pengertian mengenai masalah yang berhubungan dengan gastritis.

  2. Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gastritis.

  3. Mahasiswa mampu menerapkan teori pada mata kuliah keperawatan khususnya penyakit dalam.


BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian

Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Mansjoer Arif, 1999, hal : 492)Gastritis adalah inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster (Sujono Hadi, 1999, hal : 181).Gastritis adalah peradangan lokal atau penyebaran pada mukosa lambung dan berkembang dipenuhi bakteri (Charlene. J, 2001, hal : 138).Gastritis dibagi menjadi 2 yaitu :

1.Gastritis akut

Salah satu bentuk gastritis akut yang sering dijumpai di klinik ialah gastritis akut erosif.Gastritis akut erosif adalah suatu peradangan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosif. Disebut erosif apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam daripada mukosa muskularis.

2.Gastritis kronis

Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang menahun (Soeparman, 1999, hal : 101).Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang berkepanjangan yang disebabkan baik oleh ulkus lambung jinak maupun ganas atau oleh bakteri helicobacter pylori (Brunner dan Suddart, 2000, hal : 188).Dari ketiga definisi, penulis dapat menyimpulkan gastritis adalah inflamasi atau peradangan pada dinding lambung terutama pada mukosa lambung dapat bersifat akut dan kronik.


B.Etiologi


Penyebab gastritis adalah obat analgetik anti inflamasi terutama aspirin; bahan kimia, misalnya lisol; merokok; alkohol; stres fisis yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal pernafasan, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat; refluk usus lambung (Inayah, 2004, hal : 58).Gastritis juga dapat disebabkan oleh obat-obatan terutama aspirin dan obat anti inflamasi non steroid (AINS), juga dapat disebabkan oleh gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung seperti trauma, luka bakar dan sepsis (Mansjoer, Arif, 1999, hal : 492).


C. Manifestasi klinik

Sindrom dispepsia berupa nyeri epigastrium, mual, kembung dan muntah merupakan salah satu keluhan yang sering muncul. Ditemukan juga perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena, kemudian disusul dengan tanda-tanda anemia pasca perdarahan. Biasanya jika dilakukan anamnesa lebih dalam, terdapat riwayat penggunaan obat-obatan atau bahan kimia tertentu.Pasien dengan gastritis juga disertai dengan pusing, kelemahan dan rasa tidak nyaman pada abdomen (Mansjoer, Arif, 1999, hal : 492-493).


D.Tanda dan gejala

1. Gastritis Akute

a. Gastritis Akute Eksogen Simple :

~ Nyeri epigastrik mendadak.

~ Nausia yang di susul dengan vomitus.

~ Saat serangan pasien berkeringat, gelisah, sakit perut, dan kadang disertai panas serta tachicardi.

~ Biasanya dalam 1-2 hari sembuh kembali.


b. Gastritis Akute Eksogen Korosiva :

~ Pasien kulaps dengan kulit yang dingin.

~ Tachicardi dan siansis.

~ Perasaan seperti terbakar, pada epigastrium.

~ Nyeri hebat / kolik.


c. Gastritis Infeksiosa Akute :

~ Anoreksia

~ Perasaan tertekan pada epigastrium.

~ Vumitus.

~ Hematemisis.


d. Gastritis Hegmonos Akute :

~ Nyeri hebat mendadak di epigastrium. ~ Neusia.

~ Rasa tegang pada epigastrium. ~ Vumitus.

~ Panas tinggi dan lemas ~ Tachipneu.

~ Lidah kering sedikit ekterik. ~ Tachicardi

~ Sianosis pada ektremitas. ~ Diare.

~ Abdomen lembek. ~ terjadi leukositosis


2. Gastritis Kronis

Terdiri dari :

a. Gastritis Superfisialis.

~ Rasa tertekan yang samar pada epigastrium. ~ Penurunan BB.

~ Kembung / rasa penuh pada epigastrium. ~ Nousea.

~ Rasa perih sebelun dan sesudah makan. ~ Terasa pusing.

~ Vumitus.


b. Gastritis Atropikan.

~ Rasa tertekan pada epigastrium. ~ Anorexia.

~ Rasa penuh pada perut. ~ Nousea.

~ Keluar angin pada mulut. ~ Vumitus.


~ Mudah tersinggung. ~ Gelisah.

~ Mulut dan tenggorokan terasa kering.


c. Gastritis Hypertropikan Kronika.

~ Nyeri pada epigastrium yang tidak selalu berkurang setelah minum susu.

~ Nyeri biasanya timbul pada malam hari.

~ Kadang disertai melena.


E.Patofisiologi

1.Gastritis Akut

Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stres, zat kimia misalnya obat-obatan dan alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. Pada para yang mengalami stres akan terjadi perangsangan saraf simpatis NV (Nervus vagus) yang akan meningkatkan produksi asam klorida (HCl) di dalam lambung. Adanya HCl yang berada di dalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah dan anoreksia.Zat kimia maupun makanan yang merangsang akan menyebabkan sel epitel kolumner, yang berfungsi untuk menghasilkan mukus, mengurangi produksinya. Sedangkan mukus itu fungsinya untuk memproteksi mukosa lambung agar tidak ikut tercerna. Respon mukosa lambung karena penurunan sekresi mukus bervariasi diantaranya vasodilatasi sel mukosa gaster. Lapisan mukosa gaster terdapat sel yang memproduksi HCl (terutama daerah fundus) dan pembuluh darah.Vasodilatasi mukosa gaster akan menyebabkan produksi HCl meningkat. Anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri. Rasa nyeri ini ditimbulkan oleh karena kontak HCl dengan mukosa gaster. Respon mukosa lambung akibat penurunan sekresi mukus dapat berupa eksfeliasi (pengelupasan). Eksfeliasi sel mukosa gaster akan mengakibatkan erosi pada sel mukosa. Hilangnya sel mukosa akibat erosi memicu timbulnya perdarahan.Perdarahan yang terjadi dapat mengancam hidup penderita, namun dapat juga berhenti sendiri karena proses regenerasi, sehingga erosi menghilang dalam waktu 24-48 jam setelah perdarahan.

2.Gastritis Kronis

Helicobacter pylori merupakan bakteri gram negatif. Organisme ini menyerang sel permukaan gaster, memperberat timbulnya desquamasi sel dan muncullah respon radang kronis pada gaster yaitu : destruksi kelenjar dan metaplasia.Metaplasia adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap iritasi, yaitu dengan mengganti sel mukosa gaster, misalnya dengan sel desquamosa yang lebih kuat. Karena sel desquamosa lebih kuat maka elastisitasnya juga berkurang. Pada saat mencerna makanan, lambung melakukan gerakan peristaltik tetapi karena sel penggantinya tidak elastis maka akan timbul kekakuan yang pada akhirnya menimbulkan rasa nyeri. Metaplasia ini juga menyebabkan hilangnya sel mukosa pada lapisan lambung, sehingga akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah lapisan mukosa. Kerusakan pembuluh darah ini akan menimbulkan perdarahan.(Price, Sylvia dan Wilson, Lorraine, 1999 : 162)(www.google

,penyakit gastritis.com)


F.Pemeriksaan diagnostik / penunjang

1.Endoskopi, khususnya gastroduodenoskopi.

Hasil pemeriksaan akan ditemukan gambaran mukosa sembab, merah, mudah berdarah atau terdapat perdarahan spontan, erosi mukosa yang bervariasi

2.Histopatologi.

3.Radiologi dengan kontras ganda, meskipun kadang dilakukan tapi tidak begitu memberikan hasil yang memuaskan.


G.Pengobatan

1. Cara Perawatan Gastritis

Ketika sedang sakit, makanlah makanan yang lembek yang mudah dicerna dan tidak merangsang asam lambung

• Hindari makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung, seperti makanan pedas, makanan yang asam, tinggi serat, zat tepung

• Hindari minuman yang merangsang pengeluaran asam lambung seperti teh kopi, alkohol

• Makan secara teratur

• Minum obat secara teratur

• Hindari stress fisik dan psikologis


2. Cara minum obat yang benar

  • Obat maag diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan untuk penyerapan obat yang baik.

  • Minum obat secara teratur dan sesuai dosis


3. Pengobatan tradisional untuk Gastritis

Siapkan kunir, parut kemudian peras airnya. Campur air Kunir dengan madu kemudian minum setiap hari selama gejala maag masih ada.



BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GASTRITIS


  1. Data Demografi

  1. Biodata

Nama Pasien : Tn. P.G

Umur / TTL : 19 tahun / Gorontalo,02 Oktober 1991

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jln.Siswa,No. 13

Suku / Bangsa : Gorontalo / Indonesia

Pekerjaan : Mahasiswa

Pendidikan : S1 Manajemen

Status Kawin : Belum Kawin

Diagnosa Medis : Gastritis

Tgl. Masuk / Jam : 15 Februari 2010, Pukul 15.00

Tgl. Pengkajian/Jam : 15 Februari 2010, Pukul 15.15

  1. Identitas Penanggung Jawab

1.Ayah

Nama : Tn. E.H

Umur / TTL : 50 / Gorontalo,30 Agustus 1960

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jln.Siswa,No. 13

Suku / Bangsa : Gorontalo / Indonesia

Pekerjaan : PNS

Pendidikan : S1 Hukum

Status Kawin : Sudah Kawin

Hubungan dengan klien: Orang tua

2. Ibu

Nama : Ny.R.H

Umur / TTL : 45 / Lemito,03 Maret 1965

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jln.Siswa,No. 13

Suku / Bangsa : Gorontalo / Indonesia

Pekerjaan : PNS

Pendidikan : S1 Manajemen

Status Kawin : Sudah Kawin

Hubungan dengan klien: Orang tua


II. Riwayat Kesehatan Sekarang

keluhan utama klien yakni perut (ulu hati) terasa perih dan panas.

P : klien terlihat meringis saat epigastrium ditekan,

Q : nyeri seperti diremas-remas,

R : di ulu hati / epigastrium,

S : skala 7 (skala nyeri 0 – 10),

T : nyeri hilang timbul saat epigastrium ditekan.

Status kesehatan saat ini : pada tanggal 15 Februari 2010 klien dibawa ke RSU Aloei Saboe dengan keluhan I minggu yang lalu perutnya terasa perih dan panas.

TD : 120/80 mmHg, N : 120 x/menit, S : 37oC, RR : 22 x/menit, dengan kesadaran composmentis.


III.Riwayat Kesehatan Yang Lalu

Klien mengatakan bahwa klien belum pernah mengalami penyakit semacam ini sebelumnya.Klien tidak mempunyai penyakit keturunan (DM, Hipertensi), maupun penyakit menular.


IV. Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit seperti yang diderita klien dan tidak ada yang mempunyai penyakit menular atau keturunan (DM, Hipertensi).


GENOGRAM














Keterangan :


= Laki-laki = Tinggal Serumah


= Perempuan = Klien



= Meninggal = Menikah

= Keturunan


  1. Pola Kegiatan Sehari-Hari

  1. Nutrisi

Sebelum sakit :

Klien mengatakan makan 3X sehari dengan komposisi nasi, lauk dan sayur. Makan selalu habis dalam 1 porsi. Klien mengatakan tidak mempunyai pantangan terhadap makanan.

Selama sakit :

Klien mengatakan pagi ini klien makan bubur habis 1 porsi (makanan dari rumah sakit : nasi, sayur dan lauk pauk tidak dimakan).


  1. Cairan

Sebelum sakit :

Klien minum 6-7 gelas jenis air putih setiap hari.

Selama sakit :

Klien minum air putih habis 5-6 gelas / hari.


  1. Eliminasi (BAB dan BAK)

Sebelum sakit :

Klien mengatakan BAB 1 X sehari pada waktu pagi dengan konsistensi lembek, warna kuning, bau khas dan tidak ada keluhan dalam BAB. Klien BAK ± 2-6 X sehari dengan warna kuning, bau khas, dan klien tidak ada kesulitan dalam BAK.

Selama sakit :

Klien mengatakan selama dirawat di rumah sakit klien BAB dengan frekuensi 1 X sehari, konsistensi keras (berbentuk bulat-bulat kecil), warna hitam, bau khas dan klien mengeluh sulit untuk BAB. Untuk eliminasi BAK nya, klien mengatakan BAK dengan frekuensi 5-6 X sehari warna kekuningan, bau khas dan tidak ada keluhan dalam BAK.


  1. Istirahat / Tidur

Sebelum sakit :

klien mengatakan tidur malam mulai pukul 22.00 dan bangun pukul 05.00 WIB. Klien jarang tidur siang.

Selama sakit :

klien mengatakan tidur malam mulai pukul 21.00, kalau malam sering terbangun karena suasana yang panas dan rasa tidak nyaman pada abdomen, klien bangun pukul 06.00 WIB.


  1. Personal Hygiene

Sebelum sakit :

Klien tidak mengalami kesulitan dalam melakukan personal hygiene.

Selama sakit :

Klien mengatakan lebih banyak berbaring di tempat tidur karena perut terasa sakit saat bergerak.



  1. Aktifitas/Mobilitasi

sebelum sakit :

Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain maupun alat bantu.

Saat sakit :

Klien mengatakan bisa melakukan aktivitas sehari-hari sesuai kemampuan.


  1. Psikososial

Sebelum sakit :

Klien tinggal dirumah sendiri bersama kedua orang tuanya.Interaksi dalam keluarga baik, pola komunikasi terbuka.

Saat sakit :

Keluarga membawa klien ke rumah sakit untuk dirawat inap. Dan yang dipikirkan klien saat ini adalah kesembuhan klien.Hubungan klien dengan tenaga kesehatan baik.


  1. Spiritual

Sebelum sakit :

Klien rajin beribadah seperti sholat berjamaah di masjid.

Saat sakit :

Klien belum dapat melakukan sholat berjamaah di masjid.


  1. Olahraga dan Rekreasi

Sebelum sakit :

Klien sering melakukan jalan pagi setiap harinya,serta setiap akhir pekan klien bersama keluarga meluangkan waktu untuk rekreasi ke tempat-tempat wisata yg ada di Gorontalo.

Saat sakit :

Klien tidak dapat melakukan aktivitas olahraga seperti biasanya, begitu pula dengan rekreasi.


  1. Pemeriksaan Fisik

  1. Keadaan Umum

Kesadaran composmentis.

  1. Tanda-Tanda Vital

Suhu badan : 37oC

Nadi : 80 x/menit

Respirasi : 22 x/menit

Tekanan darah : 120/80 mmHG

Berat badan : 60 Kg

Tinggi badan : 173 cm




Kepala : bentuk mesocepal, bersih tidak ada lesi.

Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, fungsi penglihatan baik.

Hidung : bentuk simetris tidak ada polip, tidak ada keluhan dan kelainan pada hidung.

Telinga : bentuk simetris, tidak menggunakan alat bantu pendengaran.

Leher : tidak terdapat pembesaran tiroid.

Mulut : bibir tampak kering dengan gigi bersih, tidak ada perdarahan dan pembengkakan gusi.

Abdomen : 1 : simetris, datar, Au : peristaltik ± 4 x/mnt, Pa : adanya nyeri tekan pada abdomen (ulu hati), Pe : tympani.

Paru : 1 : simetris Pa : teraba gerakan takstil premitus sama, Pe : sonor, Au : vesikuler.

Jantung : 1 : ictus cordis tidak tampak, Pa : ictus cordis teraba, ICS 5 Pe : pekak, Au : terdengar suara murni 1, 2.

Muskuloskeletal : ekstremitas atas, klien terpasang infus RL 20 tpm pada tangan kiri, tidak terdapat oedem, ekstremitas bawah : tidak terdapat oedem.


  1. Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang

Endoskopi.

  1. Pengobatan / Therapy yg di berikan

infus RL 20 tpm, injeksi cefo 1 gr, obat oral : Ranitidine 2 x 1 mg, antasid 3 x 500 mg.


  1. Prioritas Masalah

1.Diagnosa Keperawatan

Kurang pengetahuan berdasarkan kurang informasi.

DS : klien mengatakan ia sakit jantung karena di ulu hati terasa perih dan panas.

DO : klien terlihat bingung terhadap penyakit yang dideritanya sekarang.



2.Prioritas Masalah

Problem : kurang pengetahuan


DATA FOKUS


Nama Pasien : Tn. P.G Nama Mahasiswa : Siska Pakaya

Umur : 19 tahun NIM : 841409039

Ruang rawat : VIP



DATA SUBJEKTIF


DATA OBJEKTIF



klien mengatakan ia sakit jantung karena di ulu hati terasa perih dan panas.



klien terlihat bingung terhadap penyakit yang dideritanya sekarang.



ANALISIS DATA


Nama Pasien : Tn. P.G Nama Mahasiswa : Siska P.

Umur : 19 tahun NIM : 841409039

Ruang rawat : VIP



NO


DATA


PENYEBAB


MASALAH


1.


DS :

klien mengatakan ia sakit jantung karena di ulu hati terasa perih dan panas.

DO :

klien terlihat bingung terhadap penyakit yang dideritanya sekarang.









Mengisap rokok


Mukosa lambung


Ulu hati terasa perih dan panas


Klien merasa ia menderita penyakit jantung



Kurangnya informasi


Kurang pengetahuan



DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


Nama Pasien : Tn.P.G Nama Mahasiswa : Siska P.

Umur : 19 tahun NIM : 841409039

Ruang rawat : VIP



NO


DIAGNOSA KEPERAWATAN


TANGGAL DITEMUKAN


TANGGAL TERATASI


1.


kurang pengetahuan tentang gastritis berhubungan dengan kurang informasi.



16 Februari 2010


18 Februari 2010



RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN


Nama Pasien : Tn. P.G Nama Mahasiswa : Siska P.

Umur : 19 tahun NIM : 841409039

Ruang rawat : VIP


No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

DAN

DATA PENUNJANG

TUJUAN

RENCANA TINDAKAN

RASIONAL

1.

kurang pengetahuan tentang gastritis berhubungan dengan kurang informasi.


Kurangnya pengetahuan klien akan teratasi.

  • kaji tingkat pengetahuan tentang penyakitnya.





  • Berikan pendidikan kesehatan tentang penyakitnya.



  • motivasi klien untuk melakukan anjuran dalam pendidikan kesehatan.






  • Beri kesempatan untuk klien bertanya tentang penyakitnya.


  • dengan mengkaji tingkat pengetahuan klien dapat diketahui sejauhmana klien mengenal masalah penyakitnya.



  • untuk menambah dan memperjelas informasi yang sudah klien dapatkan.




  • dengan mematuhi anjuran dalam penkes akan mempercepat kesembuhan klien.








  • dengan memberi kesempatan bertanya dapat memberi pengetahuan dasar dimana klien dapat membuat pilihan informasi atau keputusan tentang masa depan dan kontrol masalah kesehatan.


CATATAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama Pasien : Tn. P.G Nama Mahasiswa : Siska Pakaya

Umur : 19 tahun NIM : 841409039

Ruang rawat : VIP



HARI /Tgl

KODE N DX

JAM

IMPLEMENTASI

EVALUASI

Rabu / 17-02-2010

1.Kurangnya pengetahuan.

09.00




09.30




10.00






10.30

  1. Mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang penyakitnya.


  1. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakitnya.


  1. Memotivasi klien untuk melakukan anjuran dalam pendidikan kesehatan.



  1. Memberikan kesempatan untuk klien bertanya tentang penyakitnya.




18-02-2010

pkl.12.00 wita

PERKEMBANGAN (SOAP):

S :

klien mengatakan memahami pendidikan kesehatan yang diberikan kepada klien.

O :

klien terlihat tidak bingung lagi.

A :

Masalah teratasi

P :

Hentikan Intervensi



RESUME PULANG


Nama Pasien : Tn. P.G.

Umur : 19 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jln.Siswa,No. 13

Diagnosa Medis : Gastritis

Ruang Rawat : VIP

Tgl.Masuk/Jam :15.02.2010/15.00

Tgl. Keluar/ Jam : 18.02. 2010/13.30



1.Masalah keperawatan pada saat pasien dirawat

Kurangnya pengetahuan klien tentang penyakit Gastritis.


2.Tindakan keperawatan selama dirawat

  1. Mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang penyakitnya.

  2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakitnya.

  3. Memotivasi klien untuk melakukan anjuran dalam pendidikan kesehatan.

  4. Memberikan kesempatan untuk klien bertanya tentang penyakitnya.


3.Evaluasi

  1. Mengkaji kembali tingkat pengetahuan klien tentang penyakitnya.

  2. Memberikan kembali pendidikan kesehatan tentang penyakitnya.

  3. Memotivasi kembali klien untuk melakukan anjuran dalam pendidikan kesehatan.

  4. Memberikan kembali kesempatan untuk klien bertanya tentang penyakitnya.


4.Nasehat untuk pulang

1. Kurangi merokok dan mengkonsumsi alcohol.

2.Minumlah obat dengan teratur.

3.Istirahat yang cukup.


BAB III

PENUTUP


1.Kesimpulan

  • Gastritis merupakan penyakit yang sering kita jumpai dalam masyarakat maupun dalam bangsa penyakit dalam. Kurang tahunya dan cara penanganan yang tepat merupakan salah satu penyebabnya.

  • Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa pada lambung.

2.Saran

1. Obat maag diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan untuk penyerapan obat yang baik

2. Minum obat secara teratur dan sesuai dosis

3. Makan secara teratur


DAFTAR PUSTAKA


Mansjoer, Arif, 1999, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Jilid I, FKUI, Jakarta.

Hadi, Soejono, 1999, Gastroenterologi, penerbit Alumni, Bandung.

Reevest, Charlene. J., 2001, Keperawatan Medikal Bedah, edisi 1, Salemba Medika, Jakarta.

Soeparman, 1999, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, FKUI, Jakarta.

Brunner dan Suddart, 2000, Keperawatan Medikal Bedah, EGC, Jakarta.

Inayah, Iin, 2004, Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Sistem Pencernaan, edisi I, Salemba Medika,

Jakarta.www. Google.Penanganan Penyakit gastritis.com

Doengoes, Marylin E, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta.




























Tidak ada komentar:

Posting Komentar