KATA PENGANTAR
Segala puji dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,yang atas ijin dan kuasa-Nya lah makalah dengan judul “ ASKEP PADA KLIEN GASTRITIS ” dapat diselesaikan.
Walaupun demikian,makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu,kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata,diucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
AMIEN…
Gorontalo, April 2010
Penyusun
Siska Pakaya
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I : PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
2.Tujuan
BAB II : PEMBAHASAN
KONSEP MEDIS :
I. Pengertian
II. Etiologi
III. Manifestasi Klinik
IV.Tanda dan Gejala
V. Patofisiologi
VI. Pemeriksaan Diagnostik
VII. Pengobatan
BAB III : FORMAT PENGKAJIAN KLINIK APLIKASI ILMU KEPERAWATAN DASAR
Data Focus
Analisa Data
Daftar Diagnosa keperawatan
Rencana Intervensi Keperawatan
Catatan Implementasi dan evaluasi
Resume Pulang
BAB IV : PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gastritis merupakan penyakit yang sering kita jumpai dalam
masyarakat maupun dalam bangsa penyakit dalam. Kurang tahunya dan cara
penanganan yang tepat merupakan salah satu penyebabnya. Gastritis adalah
proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa pada lambung. Pada
orang awam sering menyebutnya dengan penyakit maag. Gastritis merupakan
salah satu yang paling banyak dijumpai klinik penyakit dalam pada umumnya.
Masyarakat sering menganggap remeh panyakit gastritis, padahal ini akan
semakin besar dan parah maka inflamasi pada lapisan mukosa akan tampak
sembab, merah, dan mudah berdarah.
Penyakit gastritis sering terjadi pada remaja, orang-orang yang
stres,karena stres dapat meningkatkan produksi asam lambung, pengkonsumsi
alkohol dan obat-obatan anti inflamasi non steroid. Gejala yang timbul pada
penyakit gastritis adalah rasa tidak enak pada perut, perut kembung, sakit
kepala, mual, lidah berlapis.
Penyakit gastritis sangat menganggu aktifitas sehari-hari, karena
penderita akan merasa nyeri dan rasa sakit tidak enak pada perut. Selain dapat
menyebabkan rasa tidak enak, juga menyebabkan peredaran saluran cerna
atas, ulkus, anemia kerena gangguan absorbsi vitamin B12. Ada berbagai cara
untuk mengatasi agar tidak terkena penyakit gastritis dan untuk
menyembuhkan gastritis agar tidak menjadi parah yaitu dengan banyak minum air
+ 8 gelas/hari, istirahat cukup, kurangi kegiatan fisik, hindari makanan pedas
dan panas dan hindari stres.
Untuk pencegahan itu peran pelaksanaan kesehatan sangat penting
yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada semua warga
masyarakat tentang gastritis, baik cara mencegahnya maupun cara
menanganinya. Peran keluarga dan lingkungan juga mendorong penurunan
terjadinya gastritis, yaitu dengan cara hidup sehat.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan
gastritis.
2. Tujuan khusus
Mahasiswa mampu meningkatkan pengertian mengenai masalah yang berhubungan dengan gastritis.
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gastritis.
Mahasiswa mampu menerapkan teori pada mata kuliah keperawatan khususnya penyakit dalam.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Mansjoer Arif, 1999, hal : 492)Gastritis adalah inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster (Sujono Hadi, 1999, hal : 181).Gastritis adalah peradangan lokal atau penyebaran pada mukosa lambung dan berkembang dipenuhi bakteri (Charlene. J, 2001, hal : 138).Gastritis dibagi menjadi 2 yaitu :
1.Gastritis akut
Salah satu bentuk gastritis akut yang sering dijumpai di klinik ialah gastritis akut erosif.Gastritis akut erosif adalah suatu peradangan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosif. Disebut erosif apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam daripada mukosa muskularis.
2.Gastritis kronis
Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang menahun (Soeparman, 1999, hal : 101).Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang berkepanjangan yang disebabkan baik oleh ulkus lambung jinak maupun ganas atau oleh bakteri helicobacter pylori (Brunner dan Suddart, 2000, hal : 188).Dari ketiga definisi, penulis dapat menyimpulkan gastritis adalah inflamasi atau peradangan pada dinding lambung terutama pada mukosa lambung dapat bersifat akut dan kronik.
B.Etiologi
Penyebab gastritis adalah obat analgetik anti inflamasi terutama aspirin; bahan kimia, misalnya lisol; merokok; alkohol; stres fisis yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal pernafasan, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat; refluk usus lambung (Inayah, 2004, hal : 58).Gastritis juga dapat disebabkan oleh obat-obatan terutama aspirin dan obat anti inflamasi non steroid (AINS), juga dapat disebabkan oleh gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung seperti trauma, luka bakar dan sepsis (Mansjoer, Arif, 1999, hal : 492).
C. Manifestasi klinik
Sindrom dispepsia berupa nyeri epigastrium, mual, kembung dan muntah merupakan salah satu keluhan yang sering muncul. Ditemukan juga perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena, kemudian disusul dengan tanda-tanda anemia pasca perdarahan. Biasanya jika dilakukan anamnesa lebih dalam, terdapat riwayat penggunaan obat-obatan atau bahan kimia tertentu.Pasien dengan gastritis juga disertai dengan pusing, kelemahan dan rasa tidak nyaman pada abdomen (Mansjoer, Arif, 1999, hal : 492-493).
D.Tanda dan gejala
1. Gastritis Akute
a. Gastritis Akute Eksogen Simple :
~ Nyeri epigastrik mendadak.
~ Nausia yang di susul dengan vomitus.
~ Saat serangan pasien berkeringat, gelisah, sakit perut, dan kadang disertai panas serta tachicardi.
~ Biasanya dalam 1-2 hari sembuh kembali.
b. Gastritis Akute Eksogen Korosiva :
~ Pasien kulaps dengan kulit yang dingin.
~ Tachicardi dan siansis.
~ Perasaan seperti terbakar, pada epigastrium.
~ Nyeri hebat / kolik.
c. Gastritis Infeksiosa Akute :
~ Anoreksia
~ Perasaan tertekan pada epigastrium.
~ Vumitus.
~ Hematemisis.
d. Gastritis Hegmonos Akute :
~ Nyeri hebat mendadak di epigastrium. ~ Neusia.
~ Rasa tegang pada epigastrium. ~ Vumitus.
~ Panas tinggi dan lemas ~ Tachipneu.
~ Lidah kering sedikit ekterik. ~ Tachicardi
~ Sianosis pada ektremitas. ~ Diare.
~ Abdomen lembek. ~ terjadi leukositosis
2. Gastritis Kronis
Terdiri dari :
a. Gastritis Superfisialis.
~ Rasa tertekan yang samar pada epigastrium. ~ Penurunan BB.
~ Kembung / rasa penuh pada epigastrium. ~ Nousea.
~ Rasa perih sebelun dan sesudah makan. ~ Terasa pusing.
~ Vumitus.
b. Gastritis Atropikan.
~ Rasa tertekan pada epigastrium. ~ Anorexia.
~ Rasa penuh pada perut. ~ Nousea.
~ Keluar angin pada mulut. ~ Vumitus.
~ Mudah tersinggung. ~ Gelisah.
~ Mulut dan tenggorokan terasa kering.
c. Gastritis Hypertropikan Kronika.
~ Nyeri pada epigastrium yang tidak selalu berkurang setelah minum susu.
~ Nyeri biasanya timbul pada malam hari.
~ Kadang disertai melena.
E.Patofisiologi
1.Gastritis Akut
Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stres, zat kimia misalnya obat-obatan dan alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. Pada para yang mengalami stres akan terjadi perangsangan saraf simpatis NV (Nervus vagus) yang akan meningkatkan produksi asam klorida (HCl) di dalam lambung. Adanya HCl yang berada di dalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah dan anoreksia.Zat kimia maupun makanan yang merangsang akan menyebabkan sel epitel kolumner, yang berfungsi untuk menghasilkan mukus, mengurangi produksinya. Sedangkan mukus itu fungsinya untuk memproteksi mukosa lambung agar tidak ikut tercerna. Respon mukosa lambung karena penurunan sekresi mukus bervariasi diantaranya vasodilatasi sel mukosa gaster. Lapisan mukosa gaster terdapat sel yang memproduksi HCl (terutama daerah fundus) dan pembuluh darah.Vasodilatasi mukosa gaster akan menyebabkan produksi HCl meningkat. Anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri. Rasa nyeri ini ditimbulkan oleh karena kontak HCl dengan mukosa gaster. Respon mukosa lambung akibat penurunan sekresi mukus dapat berupa eksfeliasi (pengelupasan). Eksfeliasi sel mukosa gaster akan mengakibatkan erosi pada sel mukosa. Hilangnya sel mukosa akibat erosi memicu timbulnya perdarahan.Perdarahan yang terjadi dapat mengancam hidup penderita, namun dapat juga berhenti sendiri karena proses regenerasi, sehingga erosi menghilang dalam waktu 24-48 jam setelah perdarahan.
2.Gastritis Kronis
Helicobacter pylori merupakan bakteri gram negatif. Organisme ini menyerang sel permukaan gaster, memperberat timbulnya desquamasi sel dan muncullah respon radang kronis pada gaster yaitu : destruksi kelenjar dan metaplasia.Metaplasia adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap iritasi, yaitu dengan mengganti sel mukosa gaster, misalnya dengan sel desquamosa yang lebih kuat. Karena sel desquamosa lebih kuat maka elastisitasnya juga berkurang. Pada saat mencerna makanan, lambung melakukan gerakan peristaltik tetapi karena sel penggantinya tidak elastis maka akan timbul kekakuan yang pada akhirnya menimbulkan rasa nyeri. Metaplasia ini juga menyebabkan hilangnya sel mukosa pada lapisan lambung, sehingga akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah lapisan mukosa. Kerusakan pembuluh darah ini akan menimbulkan perdarahan.(Price, Sylvia dan Wilson, Lorraine, 1999 : 162)(www.google
,penyakit gastritis.com)
F.Pemeriksaan diagnostik / penunjang
1.Endoskopi, khususnya gastroduodenoskopi.
Hasil pemeriksaan akan ditemukan gambaran mukosa sembab, merah, mudah berdarah atau terdapat perdarahan spontan, erosi mukosa yang bervariasi
2.Histopatologi.
3.Radiologi dengan kontras ganda, meskipun kadang dilakukan tapi tidak begitu memberikan hasil yang memuaskan.
G.Pengobatan
1. Cara Perawatan Gastritis
• Ketika sedang sakit, makanlah makanan yang lembek yang mudah dicerna dan tidak merangsang asam lambung
• Hindari makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung, seperti makanan pedas, makanan yang asam, tinggi serat, zat tepung
• Hindari minuman yang merangsang pengeluaran asam lambung seperti teh kopi, alkohol
• Makan secara teratur
• Minum obat secara teratur
• Hindari stress fisik dan psikologis
2. Cara minum obat yang benar
Obat maag diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan untuk penyerapan obat yang baik.
Minum obat secara teratur dan sesuai dosis
3. Pengobatan tradisional untuk Gastritis
Siapkan kunir, parut kemudian peras airnya. Campur air Kunir dengan madu kemudian minum setiap hari selama gejala maag masih ada.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GASTRITIS
Data Demografi
Biodata
Nama Pasien : Tn. P.G
Umur / TTL : 19 tahun / Gorontalo,02 Oktober 1991
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jln.Siswa,No. 13
Suku / Bangsa : Gorontalo / Indonesia
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan : S1 Manajemen
Status Kawin : Belum Kawin
Diagnosa Medis : Gastritis
Tgl. Masuk / Jam : 15 Februari 2010, Pukul 15.00
Tgl. Pengkajian/Jam : 15 Februari 2010, Pukul 15.15
Identitas Penanggung Jawab
1.Ayah
Nama : Tn. E.H
Umur / TTL : 50 / Gorontalo,30 Agustus 1960
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jln.Siswa,No. 13
Suku / Bangsa : Gorontalo / Indonesia
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : S1 Hukum
Status Kawin : Sudah Kawin
Hubungan dengan klien: Orang tua
2. Ibu
Nama : Ny.R.H
Umur / TTL : 45 / Lemito,03 Maret 1965
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jln.Siswa,No. 13
Suku / Bangsa : Gorontalo / Indonesia
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : S1 Manajemen
Status Kawin : Sudah Kawin
Hubungan dengan klien: Orang tua
II. Riwayat Kesehatan Sekarang
keluhan utama klien yakni perut (ulu hati) terasa perih dan panas.
P : klien terlihat meringis saat epigastrium ditekan,
Q : nyeri seperti diremas-remas,
R : di ulu hati / epigastrium,
S : skala 7 (skala nyeri 0 – 10),
T : nyeri hilang timbul saat epigastrium ditekan.
Status kesehatan saat ini : pada tanggal 15 Februari 2010 klien dibawa ke RSU Aloei Saboe dengan keluhan I minggu yang lalu perutnya terasa perih dan panas.
TD : 120/80 mmHg, N : 120 x/menit, S : 37oC, RR : 22 x/menit, dengan kesadaran composmentis.
III.Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Klien mengatakan bahwa klien belum pernah mengalami penyakit semacam ini sebelumnya.Klien tidak mempunyai penyakit keturunan (DM, Hipertensi), maupun penyakit menular.
IV. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit seperti yang diderita klien dan tidak ada yang mempunyai penyakit menular atau keturunan (DM, Hipertensi).
GENOGRAM
Keterangan :
= Laki-laki = Tinggal Serumah
= Perempuan = Klien
= Meninggal = Menikah
= Keturunan
Pola Kegiatan Sehari-Hari
Nutrisi
Sebelum sakit :
Klien mengatakan makan 3X sehari dengan komposisi nasi, lauk dan sayur. Makan selalu habis dalam 1 porsi. Klien mengatakan tidak mempunyai pantangan terhadap makanan.
Selama sakit :
Klien mengatakan pagi ini klien makan bubur habis 1 porsi (makanan dari rumah sakit : nasi, sayur dan lauk pauk tidak dimakan).
Cairan
Sebelum sakit :
Klien minum 6-7 gelas jenis air putih setiap hari.
Selama sakit :
Klien minum air putih habis 5-6 gelas / hari.
Eliminasi (BAB dan BAK)
Sebelum sakit :
Klien mengatakan BAB 1 X sehari pada waktu pagi dengan konsistensi lembek, warna kuning, bau khas dan tidak ada keluhan dalam BAB. Klien BAK ± 2-6 X sehari dengan warna kuning, bau khas, dan klien tidak ada kesulitan dalam BAK.
Selama sakit :
Klien mengatakan selama dirawat di rumah sakit klien BAB dengan frekuensi 1 X sehari, konsistensi keras (berbentuk bulat-bulat kecil), warna hitam, bau khas dan klien mengeluh sulit untuk BAB. Untuk eliminasi BAK nya, klien mengatakan BAK dengan frekuensi 5-6 X sehari warna kekuningan, bau khas dan tidak ada keluhan dalam BAK.
Istirahat / Tidur
Sebelum sakit :
klien mengatakan tidur malam mulai pukul 22.00 dan bangun pukul 05.00 WIB. Klien jarang tidur siang.
Selama sakit :
klien mengatakan tidur malam mulai pukul 21.00, kalau malam sering terbangun karena suasana yang panas dan rasa tidak nyaman pada abdomen, klien bangun pukul 06.00 WIB.
Personal Hygiene
Sebelum sakit :
Klien tidak mengalami kesulitan dalam melakukan personal hygiene.
Selama sakit :
Klien mengatakan lebih banyak berbaring di tempat tidur karena perut terasa sakit saat bergerak.
Aktifitas/Mobilitasi
sebelum sakit :
Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain maupun alat bantu.
Saat sakit :
Klien mengatakan bisa melakukan aktivitas sehari-hari sesuai kemampuan.
Psikososial
Sebelum sakit :
Klien tinggal dirumah sendiri bersama kedua orang tuanya.Interaksi dalam keluarga baik, pola komunikasi terbuka.
Saat sakit :
Keluarga membawa klien ke rumah sakit untuk dirawat inap. Dan yang dipikirkan klien saat ini adalah kesembuhan klien.Hubungan klien dengan tenaga kesehatan baik.
Spiritual
Sebelum sakit :
Klien rajin beribadah seperti sholat berjamaah di masjid.
Saat sakit :
Klien belum dapat melakukan sholat berjamaah di masjid.
Olahraga dan Rekreasi
Sebelum sakit :
Klien sering melakukan jalan pagi setiap harinya,serta setiap akhir pekan klien bersama keluarga meluangkan waktu untuk rekreasi ke tempat-tempat wisata yg ada di Gorontalo.
Saat sakit :
Klien tidak dapat melakukan aktivitas olahraga seperti biasanya, begitu pula dengan rekreasi.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran composmentis.
Tanda-Tanda Vital
Suhu badan : 37oC
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Tekanan darah : 120/80 mmHG
Berat badan : 60 Kg
Tinggi badan : 173 cm
Kepala : bentuk mesocepal, bersih tidak ada lesi.
Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, fungsi penglihatan baik.
Hidung : bentuk simetris tidak ada polip, tidak ada keluhan dan kelainan pada hidung.
Telinga : bentuk simetris, tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
Leher : tidak terdapat pembesaran tiroid.
Mulut : bibir tampak kering dengan gigi bersih, tidak ada perdarahan dan pembengkakan gusi.
Abdomen : 1 : simetris, datar, Au : peristaltik ± 4 x/mnt, Pa : adanya nyeri tekan pada abdomen (ulu hati), Pe : tympani.
Paru : 1 : simetris Pa : teraba gerakan takstil premitus sama, Pe : sonor, Au : vesikuler.
Jantung : 1 : ictus cordis tidak tampak, Pa : ictus cordis teraba, ICS 5 Pe : pekak, Au : terdengar suara murni 1, 2.
Muskuloskeletal : ekstremitas atas, klien terpasang infus RL 20 tpm pada tangan kiri, tidak terdapat oedem, ekstremitas bawah : tidak terdapat oedem.
Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang
Endoskopi.
Pengobatan / Therapy yg di berikan
infus RL 20 tpm, injeksi cefo 1 gr, obat oral : Ranitidine 2 x 1 mg, antasid 3 x 500 mg.
Prioritas Masalah
1.Diagnosa Keperawatan
Kurang pengetahuan berdasarkan kurang informasi.
DS : klien mengatakan ia sakit jantung karena di ulu hati terasa perih dan panas.
DO : klien terlihat bingung terhadap penyakit yang dideritanya sekarang.
2.Prioritas Masalah
Problem : kurang pengetahuan
DATA FOKUS
Nama Pasien : Tn. P.G Nama Mahasiswa : Siska Pakaya
Umur : 19 tahun NIM : 841409039
Ruang rawat : VIP
-
DATA SUBJEKTIF
DATA OBJEKTIF
klien mengatakan ia sakit jantung karena di ulu hati terasa perih dan panas.
klien terlihat bingung terhadap penyakit yang dideritanya sekarang.
ANALISIS DATA
Nama Pasien : Tn. P.G Nama Mahasiswa : Siska P.
Umur : 19 tahun NIM : 841409039
Ruang rawat : VIP
NO |
DATA |
PENYEBAB |
MASALAH |
1. |
DS : klien mengatakan ia sakit jantung karena di ulu hati terasa perih dan panas. DO : klien terlihat bingung terhadap penyakit yang dideritanya sekarang.
| Mengisap rokok
Mukosa lambung
Ulu hati terasa perih dan panas
Klien merasa ia menderita penyakit jantung
Kurangnya informasi
| Kurang pengetahuan
|
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn.P.G Nama Mahasiswa : Siska P.
Umur : 19 tahun NIM : 841409039
Ruang rawat : VIP
-
NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TANGGAL DITEMUKAN
TANGGAL TERATASI
1.
kurang pengetahuan tentang gastritis berhubungan dengan kurang informasi.
16 Februari 2010
18 Februari 2010
RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. P.G Nama Mahasiswa : Siska P.
Umur : 19 tahun NIM : 841409039
Ruang rawat : VIP
No | DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN DATA PENUNJANG | TUJUAN | RENCANA TINDAKAN | RASIONAL |
1. | kurang pengetahuan tentang gastritis berhubungan dengan kurang informasi.
| Kurangnya pengetahuan klien akan teratasi. |
|
|
CATATAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama Pasien : Tn. P.G Nama Mahasiswa : Siska Pakaya
Umur : 19 tahun NIM : 841409039
Ruang rawat : VIP
-
HARI /Tgl
KODE N DX
JAM
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Rabu / 17-02-2010
1.Kurangnya pengetahuan.
09.00
09.30
10.00
10.30
Mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang penyakitnya.
Memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakitnya.
Memotivasi klien untuk melakukan anjuran dalam pendidikan kesehatan.
Memberikan kesempatan untuk klien bertanya tentang penyakitnya.
18-02-2010
pkl.12.00 wita
PERKEMBANGAN (SOAP):
S :
klien mengatakan memahami pendidikan kesehatan yang diberikan kepada klien.
O :
klien terlihat tidak bingung lagi.
A :
Masalah teratasi
P :
Hentikan Intervensi
RESUME PULANG
Nama Pasien : Tn. P.G.
Umur : 19 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jln.Siswa,No. 13
Diagnosa Medis : Gastritis
Ruang Rawat : VIP
Tgl.Masuk/Jam :15.02.2010/15.00
Tgl. Keluar/ Jam : 18.02. 2010/13.30
1.Masalah keperawatan pada saat pasien dirawat
Kurangnya pengetahuan klien tentang penyakit Gastritis.
2.Tindakan keperawatan selama dirawat
Mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang penyakitnya.
Memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakitnya.
Memotivasi klien untuk melakukan anjuran dalam pendidikan kesehatan.
Memberikan kesempatan untuk klien bertanya tentang penyakitnya.
3.Evaluasi
Mengkaji kembali tingkat pengetahuan klien tentang penyakitnya.
Memberikan kembali pendidikan kesehatan tentang penyakitnya.
Memotivasi kembali klien untuk melakukan anjuran dalam pendidikan kesehatan.
Memberikan kembali kesempatan untuk klien bertanya tentang penyakitnya.
4.Nasehat untuk pulang
1. Kurangi merokok dan mengkonsumsi alcohol.
2.Minumlah obat dengan teratur.
3.Istirahat yang cukup.
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Gastritis merupakan penyakit yang sering kita jumpai dalam masyarakat maupun dalam bangsa penyakit dalam. Kurang tahunya dan cara penanganan yang tepat merupakan salah satu penyebabnya.
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa pada lambung.
2.Saran
1. Obat maag diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan untuk penyerapan obat yang baik
2. Minum obat secara teratur dan sesuai dosis
3. Makan secara teratur
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif, 1999, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Jilid I, FKUI, Jakarta.
Hadi, Soejono, 1999, Gastroenterologi, penerbit Alumni, Bandung.
Reevest, Charlene. J., 2001, Keperawatan Medikal Bedah, edisi 1, Salemba Medika, Jakarta.
Soeparman, 1999, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, FKUI, Jakarta.
Brunner dan Suddart, 2000, Keperawatan Medikal Bedah, EGC, Jakarta.
Inayah, Iin, 2004, Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Sistem Pencernaan, edisi I, Salemba Medika,
Jakarta.www. Google.Penanganan Penyakit gastritis.com
Doengoes, Marylin E, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar