NO. | PATOLOGI | GEJALA KLINIS | DIAGNOSIS | PENGOBATAN | PROGNOSIS |
1. | Occult filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh penghancuran microfilaria dalam jumlah yang berlebihan oleh system kekebalan penderita. Mikrofilaria dihancurkan oleh zat anti dalam tubuh hospes akibat hipersensitivitas terhadap antigen microfilaria. Jumlah leukosit biasanya ikut meningkat karena meningkatnya jumlah eosinofil dalam darah.Kelenjar yang paling sering terkena adalah kelenjar limfe inguinal.Kadang juga dapat mengenai kelenjar limfe leher,lipat siku dan kelenjar limfe lainnya. Mikrofilaria tidak dijumpai dalam darah,tapi microfilaria atau sisa-sisanya dapat ditemukan di jaringan kelenjar limfe,paru,limfa dan hati. | Gejala penyakit ini ditandai dengan hipereosinofilia,peningkatan kadar antibody IgE dan antifilaria IgG4,kelainan klinis yang menahun berupa pembengkakkan kelenjar limfe dan gejala asma bronchial. Hipereosinofilia → salah satu tanda utama dan gejala ini seringkali merupakan petunjuk ke arah etiologi penyakit tersebut. Bila paru terkena maka gejala klinis dapat berupa batuk dan sesak nafas,terutama pada waktu malam hari dengan dahak yang kental dan mukopurulen. Pada jaringan tersebut terdapat benjolan-benjolan kecil berwarna kuning kelabu dengan penampang 1-2 mm,terdiri dari infiltrasi sel eosinofil yang dikenal dengan naman benda Meyers Kouwenaar.Di dalam benda inilah dapat ditemukan sisa-sisa microfilaria.
| Diagnosis dibuat berdasarkan gejala klinis,hipereosinofilia,peningkatan kadar IgE yang tinggi,peningkatan zat anti terhadap microfilaria dan ganbaran rontgen paru. Konfirmasi diagnosis tersebut adalah dengan menemukan benda Meyers Kouwenaar pada sediaan biopsy atau dengan melihat perbaikan gejala setelah pengobatan dengan DEC. | Obat pilihan adalah DEC dengan dosis 6 mg/KgBB/hari selama 21-28 hari.Pada stadium ini dini penderita dapat disembuhkan dan parameter darah dapat pulih kembali sampai sadar yang hampir normal. Pada stadium klinik lanjut seringkali terdapat fibrosis dalam paru dan dalam keadaan tersebut fungsi paru mungkin tidak dapat pulih sepenuhnya. Penderita TPE memberikan respons yang rendah pada pengobatan bronkodilator dan steroid. |
|
2. | Cacing dewasa dapat ditemukan di seluruh tubuh dan kadang menimbulkan gangguan di konjungtiva mata dan pangkal hidung dengan menimbulkan iritasi pada mata,mata sembab,sakit,pelupuk mata bengkak sehingga mengganggu penglihatan.Secara psikis,pasien menderita. Masalah utama bila cacing masuk ke otak dan menyebabkan ensefalitis.Cacing dewasa juga ditemukan dalam cairan cerebrospinal pada orang yang menderita meningoensefalitis. | Pada saat-saat tertentu penderita menjadi hipersensitif terhadap zat sekresi yang dikeluarkan oleh cacing dewasa dan menyebabkan reaksi radang bersifat temporer.Kelainan yang khas ini dikenal dengan calabar swelling atau fugitive swelling. Pembengkakan jaringan yang tidak sakit dan nonpitting ini dapat menjadi sebesar telur ayam.Lebih sering terdapat di tangan atau lengan atau sekitarnya. | Diagnosis dibuat dengan menemukan microfilaria dalam darah yang diambil pada waktu siang hari atau menemukan cacing dewasa dari konjungtiva mata ataupun dalam jaringan subkutan. | Dietilkarbamasin → Obat utama untuk pengobatan loaiasis.Dosisnya 2 mg/Kg/BB/hari,diberikan 3x sesudah makan selama 14 hari.DEC membunuh microfilaria dan cacing dewasa. Pada pemberian DEC harus diperhatikan efek sampingnya. Cacing dewasa di dalam mata harus dikeluarkan dengan pembadahan yang dilakukan oleh seorang ahli. | Prognosis biasanya baik bila cacing dewasa dapat dikeluarkan melalui mata,atau bila pengobatan berhasil dengan baik. |
3. | Gejala klinis filariasis limfatik disebabkan oleh microfilaria dan cacing dewasa baik yang idup maupun yang mati. Milrofilaria biasanya tidak menimbulkan kelainan,tapi pada keadaan tertentu dapat menyebabkan Occult Filariasis. Gejala yang disebabkan oleh cacing dewasa menimbulkan Limfadentis dan Limfangitis retrograde dalam stadium akut,disusul dengan obstruktif menahun 10-15 tahun kemudian. Perjalanan penyakit filariasis limfatik dibagi beberapa stadium : Stadium Mikrofilaremia tanpa gejala klinis, Stadim Akut, Stadium Menahun. Ketiga stadium tersebut saling tumpang tindih,tanpa batas yang nyata.Gejala klinis filariasis bancrofti yang terdapat di suatu daerah mungkin berbeda dengan di daerah lain. Cacing dewasa hidup dapat menyumbat saluran limfe dan terjadi dilatasi pada saluran limfe,disebut Lympangiektasia. Jika jumlah cacing dewasa banyak dan Lympangiektasia terjadi secara intensif menyebabkan Disfungsi Sistem Limfatik. Cacing dewasa yang mati menyebabkan reaksi inflamasi.Setelah infiltrasi limfositik yang intensif,lumen tertutup dan cacing mengalami kalsifikasi. Sumbatan sirkulasi limfatik terus berlanjut pada individu yang terinfeksi berat sampai semua saluran limfatik tertutup → Limfedema di daerah yang terkena. | Stadium akut ditandai dengan peradangan pada saluran dan kelenjar limfe,berupa limfadentis yang disertai demam. Gejala peradangan tersebut hilang timbul beberapa kali dalam setahun dan berlangsung beberapa hari → 2 minggu. Peradangan pada system limfatik alat kelamin laki-laki seperti funikulitis,epididimitis, dan orkitis sering dijumpai.Saluran sperma meradang,membengkak dan sangat nyeri pada perabaan. Pad stadium menahun,gejala klinis yang paling sering dijumpai adalah hidrokel. Dapat juga dijumpai gejala Limfadema dan Elefantiasis yang mengenai seluruh tungkai,lengan,testis,vulva dan payudara.Kadang terjadi kiluria,yaitu urin yang berwarna putih susu yang terjadi karena dilatasi pada pembuluh limfe pada system ekskretori dan urinary. Umumnya penduduk yang tinggal di daerah endemis tidak menunjukkan reaksi peradangan yang berat,walaupun mereka mengandung banyak microfilaria. | Diagnosis dipastikan dengan pemeriksaan : Diagnosis Parasitologi Deteksi parasit yaitu menemukan microfilaria di dalam darah,cairan hidrokel atau cairan kiluria pada pemeriksaan sediaan darah tebal dan teknik konsentasi Knott,membran filtrasi.Pengambilan darah harus dilakukan malam hari (setelah pukul 20.00) mengingat periodisitas microfilaria umumnya nokturna. Teknik biologi molekuler,untuk mendeteksi parasit melalui DNA parasit dengan menggunakan reaksi rantai polymerase (Polymerase Chain Reaction/PCR). Radiodiagnosis Pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG) pada skrotum dan kelenjar getah bening inguinal pasien akan memberikan ganbaran cacing yang bergerak-gerak.Ini berguna terutama untuk evaluasi hasil pengobatan.Pemeriksaan ini hanya dapat digunakan untuk infeksi filaria oleh W. bancrofti. Pemeriksaan limfosintigrafi dengan menggunakan dekstran atau albumin yang ditandai dengan zat radioaktif menunjukkan adanya abnormalitas system limfatik. Diagnosis Imunologi Deteksi antigen dengan immunochromatographic test (ICT) yang menggunakan antibody monoclonal telah dikembangkan untuk mendeteksi antigen W. bancrofti dalam sirkulasi darah.Hasil tes (+) menunjukkan adanya infeksi aktif walaupun microfilaria tidak ditemukan dalam darah. Pada stadium Obstruktif,microfilaria sering tidak ditemukan lagi di dalam darah,tapi ada di dalam cairan hidrokel atau cairan kiluria. | Selama ˃ 40 tahun,dietilkarbamasin sitrat (DEC) adalah obat pilihan untuk pengobatan perorangan/missal. DEC bersifat membunuh microfilaria dan cacing dewasa pada pengobatan jangka panjang. Hingga saat ini DEC merupakan satu-satunya obat yang efektif,aman dan relative murah. Dosis yang dianjurkan : 6 mg/kgBB/hari 3x pemberian,selama 12 hari.Umumnya dengan dosis ini akan menghilangkan microfilaria,tapi untuk benar-benar bebas dari parasitnya diperlukan beberapa kali pengobatan. Program eliminasi filariasis melalui pengobatan missal di daerah endemis (prevalensi ≥ 1%) telah dicanangkan oleh organisasi kesehatan dunia. Obat yang dianjurkan adalah kombinasi DEC 6 mg/kgBB dan albendazol 400 mg yang diberikan 1x/tahun pada penduduk di atas usia 2 tahun. Untuk mengurangi serangan akut oleh infeksi bakteri dan jamur serta mencegah perkembangan lebih lanjut maka pada penderita limfadema perlu diajarkan cara membersihkan kaki dengan air dan sabun terutama di daerah lipatan kulit dan sela jari.Bila ditemukan luka harus segera diobati dengan antibiotic dan antimikotik. Bila sudah mencapai hidrokel dan elephantiasis lanjut biasanya ditanggulangi dengan cara pembedahan. | Prognosis biasanya baik bila cacing dewasa dapat dikeluarkan atau bila pengobatan berhasil dengan baik. |
4. | Tipe forest,kelainan kulit lebih dominan Tipe savanna,kelainan mata yang dominan.
Dua macam proses patologi yang ditimbulkan ole parasit ini: 1.Oleh cacing dewasa yang hidup dalam jaringan ikat yang merangsang pembentukan serat-serat yang mengelilingi cacing dalam jaringan. 2.Oleh microfilaria yang dikeluarkan oleh cacing betina dan ketika microfilaria beredar dalam jaringan menuju kulit.Umumnya lesi mengenai kulit dan mata. | Kelainan yang disebabkan cacing dewasa →benjolan-benjolan yang dikenal sebagai onkoserkoma dalam jaringan subkutan Ukuran benjolan bermacam-macam dari yang kecil sampai sebesar lemon.Jumlah benjolan pun bermacam-macam dari sedikit sampai lebih dari 100. Letak benjolan biasanya di atas tonjolan-tonjolan tulang seperti pada scapula,iga,tengkorak,siku,Krista iliaka,lutut dan sacrum yang menyebabkan kelainan kosmetik.Benjolan dapat digerakkan dan tidak terasa nyeri. Gejala awal yang timbul : fotofobia,lakrimasi,blevarospasme dan sensasi dari benda asing.Kelainan mata banyak ditemukan pada penduduk dengan banyak benjolan di bagian atas badan. Reaksi radang tidak begitu hebat bila microfilaria masih dalam keadaan hidup tetapi reaksi radang makin hebat bila mikrofilariab banyak yang mati.Hal ini perlu diperhatikan pada waktu pengobatan. Pruritic dermatitis disebabkan oleh gerakan microfilaria dan toksin yang dilepaskan dalam kulit. Timbul rash berupa lingkaran papel-papel kecil yang berdiameter 1-3 mm.Kemudian timbul edema kulit,kulit menebal dan terjadi likenifikasi.Kulit kehilangan elastisitasnya dan menimbulkan keadaan yang disebut hanging groin yaitu kulit menggantung dalam lipatan di bawah inguinal. | Klinis : adanya nodul subkutan,hanging groin,kelainan kulit seperti atrofi kulit,kelaianan pada mata berupa keratitis,limbitis,uveitis,dan adanya microfilaria pada kornea. Parasitologik : menemukan microfilaria atau cacing dewasa dalam benjolan subkutan. Ultrasonografinodul : menentukan beratnya infeksi ( worm burden). Pelacak DNA : menggunakan tekhnik multifikasi DNA dengan pelacat ONCHO -150 yang species spesifik. Mazotti test : dengan memberikan 50 mg DEC kemudian diobservasi selama 1-24 jam untuk mengetahui adanya reaksi berupa gatal,erupsi kulit atau limfadenopati. | Dietilkarbamasin tidak dipakai karena efek samping yang berat. Obat yang dipakai : ivermectin untuk pengobatan massal atau selektif. Ivermectin merupakan obat pilihan dengan dosis 150 ug/KgBB diberikan 1-2x pertahun pada pengobatan missal.Untuk pengobatan individu,diberikan dengan dosis 100-150 ug/KgBB dan diulang tiap 2 minggu,bulan atau 3 bulan hingga mencapai dosis total mg/KgBB. Obat ini tidak diberi pada anak di bawah 5 tahun atau berat kurang dari 15 kg,ibu hamil,menyusui atau orang dengan sakit berat. Ivermectin (mectizan) mempunyai efek kuat dalam membunuh microfilaria.Efek samping jarang terjadi dan jauh lebih ringan berupa gatal,erupsi kulit,nyeri otot tulang,edema tungkai dan wajah,demam,pembesaran kelenjar disertai nyeri.Efek samping dapat diatasi dengan pemberian analgesic dan kortikosteroid. Pada pemberian selanjutnya,efek samping semakin berkurang.Ivermectin punya efek kuat dalam membunuh microfilaria tapi tidak terhadap cacing dewasa. | Prognosis baik bila tidak terjadi kerusakan mata. |
5. | Peradangan saluran limfe terlihat sebagai garis merah yang menjalar ke bawah dan dapat pula menjalar ke jaringan di sekitarnya,menimbulkan infiltrasi pada seluruh paha atas.Pada stadium ini,tungkai bawah biasanya ikut membengkak dan menimbulkan gejala limfedema.Limfadenitis dapat pula berkembang menjadi bisul,pecah menjadi ulkus.Ulkus pada pangkal paha ini,bila sembuh meninggalkan bekas sebagai jaringan parut dan tanda ini merupakan salah satu Gejala Obyektif Filariasis Limfatik. Pada filariasis brugia,system limfe alat kelamin tidak pernah terkena,berbeda dengan filariasis bancrofti.Limfedema biasanya hilang setelah gejala peradangan menyembuh,tapi dengan serangan berulang,maka pembengkakan tungkai tidak menghilang,sehingga timbullah Elefantiasis. Pada filariasis brugia,elephantiasis hanya mengenai tungkai bawah,di bawah lutut,atau kadang lengan di bawah siku.Alat kelamin dan payudara tidak pernah terkena,kecuali di daerah filariasis brugia yang bersamaan dengan filariasis bancrofti.Kiluria bukan merupakan gejala klinis filariasis brugia. | Gejala klinis filariasis malayi sama dengan gejala klinis filariasis timori.Gejala klinis kedua penyakit tersebut berbeda dengan gejala klinis filariasis bancrofti. Stadium akut ditandai dengan serangan demam dan peradangan saluran & kelenjar limfe yang timbul berulang kali.Limfadenitis biasanya mengenai kelenjar limfe inguinal di satu sisi dan peradangan ini sering timbul setelah penderita bekerja berat di sawah atau lading. Limfadenitis biasanya berlangsung 2-5 hari dan dapat sembuh tanpa pengobatan.Kadang-kadang peradangan pada kelenjar limfe ini menjalar ke bawah,mengenai saluran limfe dan menimbulkan limfangitis retrograd yang bersifat khas untuk filariasis. | Diagnosis dibuktikan dengan menemukan microfilaria di dalam darah tepi. Diagnosis parasitologi sama dengan pada filariasis bancrofti. Radiodiagnosis umumnya tidak dilakukan pada filariasis malayi. Diagnosis imunologi dengan deteksi IgG4. | Hingga sekarang DEC masih merupakan obat pilihan. Dosis yang dipakai di beberapa Negara Asia berbeda-beda.Di Indonesia,yang dianjurkan 5 mg/KgBB/hari selama 10 hari. Untuk program pemberantasan filariasis,pengobatan yang dianjurkan adalah kombinasi DEC 6 mg/KgBB dengan Albendazol 400 mg yang diberikan 1x/tahun secara missal pada penduduk di daerah endemis selama minimal 5 tahun. | |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar